Kontroversi Suara Wali Kota Eri Cahyadi di Traffic Light, Anggota DPRD: Usang dan Ngekor Risma
Editor: tim
Wartawan: Maulana
Rabu, 18 Mei 2022 16:39 WIB
Dia menyontohkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ditampilkan suara suara gending Jawa khas daerah tersebut. Tidak ada suara, apalagi foto pejabat setempat. "Masyarakat mengakui itu berkat kebijakan pimpinan setempat," katanya.
(Eri Cahyadi. Foto: ist)
Untuk itu, lanjut Machmud, pihaknya berharap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi benar-benar memberikan warna berbeda dalam memimpin Surabaya.
Sebab, ujar Machmud, kebijakan dan program yang selama ini dikeluarkan termasuk pemanfaatan traffic light masih mengekor model pemimpin sebelumnya, Tri Rismaharini (Risma).
"Model seperti itu sudah usang, sudah selesai, apalagi wali kota masih muda tentu harus lebih progresif dalam menyikapi perkembangan zaman. Semua tak lepas dari cara memanfaatkan model komunikasi dan teknologi," katanya.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, sebagian warga Surabaya, terutama para pengendara sepeda motor merasa kepanasan menunggu lampu merah yang menyala berganti kuning dan hijau di traffic light (TL) di perempatan Kota Surabaya. Tapi pada saat itu di traffic light terdengar suara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi lewat pengeras suara yang berisi program Pemkot Surabaya.
“Panase koyok ngene disuguhi pidato wali kota. Mbok yo lagu-lagu seng enak dirungukno ta opo (panasnya matahari kayak gini disuguhi pidato wali kota. Ya dikasih lagu-lagu yang enak didengarkan atau apa gitu),” ujar Diah Kusuma, perempuan pengendara sepeda motor. Ia tiap hari berpacu dengan panas matahari karena profesinya menuntut banyak di lapangan.
Intinya, warga Surabaya ingin area publik di kota Surabaya banyak dihiasi asesoris dan nilai kepahlawanan yang menyenangkan, bukan pidato monoton. (lan)