Anggota Komisi X DPR RI Asal Jatim Minta Kemenparekraf Kembangkan Potensi Wisata Religi di Indonesia
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Senin, 04 Juli 2022 22:56 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indonesia mempunyai potensi besar terhadap wisata religi, termasuk di Jawa Timur. Sayangnya, potensi ini belum dikembangkan secara maksimal. Kondisi ini menjadi perhatian anggota parlemen asal Jawa Timur, Mohammad Haerul Amri.
Anggota Fraksi NasDem yang akrab disapa Gus Aam itu meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mengembangkan industri wisata religi. Dengan begitu akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:
Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
Fadli Zon Lantik Pengurus DPD HKTI Jatim, Khofifah Dorong Gerakan Kembali ke Desa
Khofifah-Emil Disambut Ulama PWNU Jatim, Bahas Keumatan hingga Peningkatan Kualitas SDM
Usung Sigap Pilkada Damai, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Kota Batu
"Selama ini wisata religi belum tergarap secara maksimal. Kita bisa melihat bagaimana ibadah umroh menjadi kekuatan wisata religi, jutaan masyarakat Indonesia pergi ke Arab Saudi setiap saat. Saya kira potensi di Indonesia juga besar, termasuk Jawa Timur," kata Gus Aam dalam keterangan tertulisnya yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (04/07/2022).
Pernyataan itu disampaikan Gus Aam saat rapat kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno dan Wamen, Angela Tanoesoedibjo. Berkaitan dengan Perkembangan Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Tindak Lanjut Rekomendasi Panja Desa Wisata dan Kampung Tematik.
Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan, di dalam negeri banyak sekali destinasi wisata berbasis agama. Karena itu, anggota Komisi X DPR RI ini yakin kalau dikembangkan serius oleh pemerintah, maka bisa berkembang luas dan memberi efek pada ekonomi kreatif yang berbasis kerakyatan.
Legislator dari Dapil Jatim II yang meliputi Kota/Kabupaten Pasuruan dan Kota/Kabupaten Probolinggo ini juga menyinggung soal keterkaitan industri pariwisata dan kelestarian lingkungan.
"UNESCO sudah mendesak soal ini. Apalagi kemarin sedang ramai-ramainya persoalan Candi Borobudur. Jadi pengembangan destinasi wisata harus beriringan dengan masalah konservasi alam,” tegasnya.