Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Demo ke Gedung Dewan
Editor: Rohman
Wartawan: Andi Sirajuddin
Kamis, 08 September 2022 22:51 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII dari seluruh universitas di Probolinggo menolak kenaikan harga BBM dan menggelar demo ke kantor dewan setempat, Kamis (8/9/2022). Massa aksi melakukan orasi serta mendapat kawalan dari personel Polres Probolinggo.
Untuk mengamankan lokasi, polisi juga memasang kawat lingkar di sepanjang kantor DPRD Probolinggo. Secara bergantian, mahasiswa meneriakkan yel-yel agar pemerintah kembali membatalkan atau menurunkan kembali harga BBM yakni Pertalite dan Bio Solar.
BACA JUGA:
3 Bulan Terakhir, Polres Probolinggo Kota Rilis Puluhan Tersangka Kriminal
Diduga Ilegal, Bongkar Muat di Pelabuhan Kota Probolinggo Jadi Perhatian
Bawa Sabu-Sabu, Residivis asal Probolinggo Kembali Ditangkap Polisi
Diduga Terjadi Monopoli RDKK Pupuk Subsidi, Lira Datangi Kejari Kabupaten Probolinggo
Koordinator aksi, Abdul Razak, mengatakan bahwa pihaknya membawa banyak tuntutan aksi terhadap pemerintah. Di antaranya, mahasiswa meminta agar Presiden Jokowi membatalkan kenaikan BBM.
"Pemerintah harus memihak kepada rakyat, jangan se-enaknya menaikkan harga BBM. Turunkan kembali harga BBM serta kami menuntut agar pemerintah memberantas mafia BBM," ujarnya saat orasi.
Jika tuntutan mereka tidak diindahkan, mahasiswa akan kembali melakukan demo secara besar-besaran dengan jumlah massa yang cukup banyak.
"Kami memberi waktu 7 hari kerja atai seminggu agar aspirasi dan tuntutan kami ini dapat diteruskan kepada pemerintah pusat. Jika tidak, kami akan kembali lagi," tuturnya.
Menanggapi aksi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Probolinggo, Supoyo, langsung mendatangi perwakilan mahasiswa.
"Kita nanti sampaikan kepada pemerintah pusat. Kita tidak berwenang atas tuntutan ini," lata Supoyo di hadapan perwakilan aksi.
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Asrya Khadafi, menyatakan telah menerjunkan ratusal personel kepolisian untuk mengamankan aksi mahasiswa.
"Kita terjunkan sebanyak 221 personel untuk mengamankan jalannya aksi, dibantu juga oleh TNI dan Satpol PP. Alhamdulillah, massa masih bisa dikendalikan dan tidak terjadi aksi anarkis," kata Arsya. (ndi/mar)