Rawat Keberagaman yang Ada di Jember, Bakesbangpol Sulap Halaman Parkir Jadi Jember Pluralitas Hub
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Sabtu, 26 November 2022 20:55 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka merawat persatuan dan kesatuan NKRI, Bakesbangpol Jember mengubah halaman parkir kantornya menjadi wahana pertemuan antarsuku, etnis, agama, dan ormas se-Jember.
Kepala Bakesbangpol Jember Edy Budi Susilo meminta kepada Bupati Jember untuk meresmikan wahana baru tersebut, yang diberi nama Jember Pluralitas Hub (JPH), Jumat (25/11/2022) malam.
BACA JUGA:
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Peresmian tersebut langsung disusul dengan kegiatan sarasehan kebangsaan dengan mengundang beragam peserta yang mewakili suku, etnis, agama, dan ormas yang ada.
"Saya undang hampir seratus tokoh, yang terdiri dari tokoh agama, kemudian lintas etnis. Di Jember ini pandhalungan ada 15 etnis, Aceh sampai Papua ada. Kemudian juga ada organisasi kemasyarakatan," ungkapnya, saat ditemui di kantornya, kemarin (25/11/2022).
Ia mengatakan, Jember Pluralitas Hub itu bertujuan untuk merawat keberagaman yang ada di Jember. Melalui wahana untuk berkumpul tersebut, ia berencana untuk secara kontinyu melakukan pertemuan dan sarasehan di JPH. Minimal dua minggu sekali.
"Kita bisa berdiskusi untuk membuat format guyup rukun, bagaimana sih membuat keberagaman ini menjadi sebuah kekuatan positif," pungkasnya.
Untuk sarasehan kebangsaan yang pertama, ia mengundang beberapa tokoh yang diharapkan mampu memantik diskusi untuk menyusun format kerukunan dalam keberagaman yang dimaksud.
Bakesbangpol mengundang tenaga ahli bupati untuk menyampaikan materi komunikasi, M. Iqbal; Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jember, Abdul Muis Sonhaji; dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jember, Sujatmiko.
"Untuk merawat keberagaman, moderasi menjadi sebuah keharusan. Untuk itu, lintas etnis, lintas agama, bisa disatukan secara efektif, jika dikomunikasikan," pungkasnya. (yud/bil/rev)