Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Gubernur Khofifah: Jadi Penegas Jalan Dakwah NU
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 10 Januari 2023 16:21 WIB
"Semoga FTIN bisa membuka cakrawala pemikiran yang luas. Bahwa Islam itu luas dan Islam itu ada dimana mana," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan, dunia mempercayai Indonesia memiliki Islam Nusantara dimana pada tahun 2015 lalu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki Islam Nusantara yang hingga hari ini bisa diteladani oleh masyarakat seluruh dunia.
Menurutnya, Islam Nusantara keberadaanya terus konsisten dan teguh memelihara budaya serta harmoni dan mampu meminimalisir potensi potensi yang dapat menjadi ancaman di Indonesia.
Ia mengatakan, FTIN ini bukan sembarang festival melainkan memiliki elemen unsur nilai budaya yang tinggi disertai barokah. Semua meyakini, bahwa dengan barokah dari Islam Nusantara akan menjadi pegangan dari cobaan yang akan menghalangi kehidupan berbangsa dan bernegara di depan mata.
"NU yakin bahwa Presiden Jokowi tidak pernah jauh sejengkalpun dari NU. Hasil survei dari berbagai lembaga, 59,2 persen dari warga muslim Indonesia mengaku dekat dan mengacu pada NU," jelasnya.
Pada gelaran FTIN ini ditampiilkan pagelaran kolosal budaya Islami Nusantara dari berbagai lokus kebudayaan dan rasa. Di antaranya lalaran nadham kitab Alfiyah secara kolosal, kreasi hadrah nusantara, FGD dan Penyusunan Naskah Tradisi Islam Nusantara hingga Konser Sholawat bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf.
Selain itu, FTIN juga menampilkan kreasi hadrah nusantara. Tampilan spektakuler ini diikuti oleh 300 penabuh rebana dan 500 penari yang membawakan ragam tari daerah berbasis Islam di nusantara. Juga akan digelar simposium yang melibatkan 25 cendikiawan dan budayawan berlatar Nahdliyin dari seluruh Indonesia.
Turut mendampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri BUMN Erick Tohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Juga, hadir dari jajaran PBNU yaitu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Yenny Wahid. (dev/mar)