Hadiri Apel Merah Putih 10.000 Banser, Gubernur Khofifah Berikan 3 Kunci Toleransi
Editor: Sigit
Wartawan: Devi Fitri
Senin, 23 Januari 2023 11:22 WIB
MALANG, BANGSAONLINE. com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan penghargaannya kepada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) atas perannya menjadi garda terdepan dalam melindungi Ulama Nahdlatul Ulama (NU) serta konsisten menjadi benteng NKRI.
"Terimakasih GP Ansor dan Banser atas semua soliditas, solidaritas, komitmen dan kontribusinya yang luar biasa, selama ini selalu menjadi garda terdepan Nahdlatul Ulama dan membuat kami semua aman dan tenang. Ini baru sebagian kekuatan Banser Kabupaten Malang saja," tutur Khofifah saat mengikuti Apel Merah Putih 10.000 Barisan Ansor Serbaguna Kabupaten Malang di Stadion Kahuripan, Talok Turen, Kab. Malang, Minggu (22/1/23).
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Dicurhati Pedagang Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Digitalisasi
HUT Ke-79, Khofifah: Profesionalisme TNI dalam Menjaga Proses Demokrasi RI Teruji dan Terbukti
"Apalagi jika Banser Jawa Timur turun semua, maka resonansinya akan memberi ketenangan di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Gubernur Jatim Khofifah juga mengingatkan agar GP Ansor dan Banser dapat selalu menyeimbangkan antara zikir dan pikir. Sebab tanpa ada keduanya, toleransi dan moderasi antar umat beragama tidak akan tergapai.
"Kekuatan antara zikir dan pikir tolong selalu dijaga, dan jadikan itu sebagai kekuatan bagi GP Ansor dan Banser," pesannya.
Lebih lanjut Ketua Umum PP Muslimat NU itu menekankan, bahwa nafas dari GP Ansor dan Banser bukan cuma nafas keislaman, melainkan juga nafas Pancasila, napas kebangsaan.
Karena itu, ia mengimbau kepada semua jajaran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI serta UUD 1945 sebagai kekuatan gerakan mereka. Dengan itu, sebutnya, kerukunan, saling menghormati, saling memahami (tafahum) serta saling mempercayai diantara umat beragama, ras, dan suku bangsa dapat berjalan secara harmoni.
Orang nomor satu di Jatim itu pun menekankan bahwa hubungan antara Islam dan Pancasila, NU-Islam dan Pancasila merupakan hasil dari gagasan besar olah zikir dan pikir untuk melindungi keseimbangan kehidupan kemasyarakatan, keagamaan, kebangsaan dan kenegaraan.
"Sejak dulu ketika pancasila diputuskan sebagai asas tunggal, semua keluarga besar Nahdlatul Ulama telah menempatkan Pancasila sebagai working ideologi karenanya Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) gerakannya mempunyai nafas Pancasila yang kuat tanpa harus dipertentangkan dengan ajaran agama (Islam)," Khofifah menerangkan.
"Pancasila sebagai ideologi bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang Undang Dasar 1945 mari kita jadikan working ideologi . Pancasila sebagai working ideologi bukan hanya sekedar hafal dan paham saja tapi juga kita amalkan," tegasnya.