Khofifah Ajak Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tingkatkan Indeks Inovasi dan Daya Saing Global | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Khofifah Ajak Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tingkatkan Indeks Inovasi dan Daya Saing Global

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 03 Mei 2023 16:18 WIB

Gubernur Khofifah ketika memberi sambutan dalam Rakernas Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Foto: DEVI FITRI AFRIYANTI/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur  mengapresiasi jejaring Perguruan Tinggi yang memiliki potensi besar untuk mencetuskan buah pikiran produktif dalam menyelesaikan pekerjaan rumah bangsa.

Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan hal tersebut ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP , Selasa (2/5/2023).

"Setidaknya ada beberapa PR yang harus bersama-sama kita ikhtiarkan. Pertama tentang Indeks Daya Saing Global, di mana Indonesia berada di peringkat ke-44. Sedangkan Singapura berada di peringkat 3, dan Malaysia peringkat ke 32, serta Thailand peringkat 33," kata .

Ia menegaskan, Indeks Daya Saing Global ini mengukur efisiensi suatu negara dalam memanfaatkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produktivitas faktor total dan mencapai pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Berdasarkan Indeks Daya Saing Global 2022, Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, bahkan Thailand.

Gubernur juga memaparkan Indeks Inovasi Global Tahun 2022 (Global Innovation Index), yang mana Indonesia juga berada di bawah Singapura dan Malaysia.

"Global Innovation Index 2022, Indonesia berada di peringkat ke 75. Sedangkan Singapura berada di peringkat 7 dan Malaysia di peringkat 35," imbuhnya.

Begitu pula dalam Global Talent Competitiveness Index 2022 rangking, Indonesia berada di peringkat ke 82, di bawah Filipina (80), Thailand (75), Vietnam (74), Malaysia (45), Brunei Darussalam (41), dan Singapura (2).

"Ini adalah PR kita sebagai bangsa. Perguruan Tinggi memiliki potensi besar untuk mencetuskan pikiran produktif yang bisa menjadi rekomedasi strategis dalam meningkatkan daya saing Indonesia. 171 Perguruan Tinggi di bawah naungan Muhamamdiyah, kemudian Perguruan Tinggi Swasta Islam lainnya, Perguruan Tinggi Swasta serta Perguruan Tinggi Negeri untuk bersama-sama mengikhtiarkan PR ini," ujarnya.

"Terlebih telah memiliki Perguruan Tinggi di Malaysia dan akan membuka Perguruan Tinggi di Australia. Saya rasa ini merupakan potensi koneksitas yang besar dan sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas SDM bangsa Indonesia," imbuhnya.

Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga kembali menekankan pentingnya menjadi Game Changer. Menurutnya, dalam menghadapi ketidakpastian global ini, perlu menanamkan semangat untuk menjadi sosok pembawa perubahan atau game changer dalam diri kita. Pesan tersebut selalu ia sampaikan kepada semua elemen masyarakat. Tak hanya civitas akademika namun juga para ASN di lingkungan Pemprov Jatim.

Dalam amanatnya, Ketua Umum PP Haedar Nashir menyampaikan rasa terima kasihnya, atas bersedianya Gubernur untuk menyampaikan pentingnya peran Perguruan Tinggi dalam meningkatkan dan membangun negeri ini.

"Saya rasa tidak perlu nunut, karena kami akan berseiring untuk meningkatkan dan membangun negeri kita tercinta," katanya

Ia kemudian mengatakan bahwa dalam forum strategis ini adalah salah satu bagian dari pilar kemajuan bangsa.

"Seiring dinamika perubahan zaman, penting untuk kita bermuhasabah dan melakukan instrospeksi kedepan jika ingin lebih maju," lanjutnya

Menurutnya, hal tersebutlah yang menjadi titik perenungan. Bahwa bangsa kita yang kaya, luas dan sejarah heroik, tapi pada saat yang sama Indonesia juga punya anak bangsa yang potensial untuk maju. 

"Jika ada ketertinggalan dari bangsa lain, maka ini berarti ada langkah yang kurang progresif atau salah langkah dalam membangun potensi. Inilah pentingnya pembangunan secara kolektif dari lintas sektor strategis," kata Haedar

Dari hal tersebutlah, dirinya menyampaikan peran penting dalam semangat Islam berkemajuan. 

"Mari kita konstektualisasikan teori Islam berkemajuan menjadi mindset kita. Jadi kita bisa tahu dan paham. Saya melihat, punya peluang untuk menjawab tantangan Islam pada dunia sekular," ujarnya. 

Kegiatan yang digelar selama 2- 4 Mei 2023 dengan tuan rumah Universitas Surabaya itu diikuti 450 peserta dari seluruh penjuru Indonesia.

Agenda bertajuk 'Mewujudkan Perguruan Tinggi Aisyiyah yang Bertata Kelola Baik, Unggul, dan Holistik untuk Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta' yang digelar di Hotel JW Marriott ini menjadi wadah untuk menyusun strategi penguatan tata kelola perguruan tinggi yang baik menuju Perguruan Tinggi - Aisyiyah unggul. (dev/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video