Sensus Pertanian 2023, Gubernur Khofifah Optimis Hasil Data Akurat Jadi Acuan Kebijakan yang Tepat
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 21 Mei 2023 21:45 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik akan segera memulai pendataan Sensus Pertanian tahun ini pada 1 Juni-31 Juli 2023. Selama periode tersebut, BPS pusat maupun di daerah akan mendata segala hal untuk mengetahui ikhwal sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan terkini.
Terkait dengan segera dimulainya Sensus Pertanian 2023, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa ia dan jajarannya akan memberikan dukungan penuh demi kelancaran penghitungan yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali itu. Menurut dia, sensus ini sangat penting sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan ke depannya, apalagi Jawa Timur selama ini memang telah dikenal sebagai Lumbung Pangan Nasional.
BACA JUGA:
Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader
Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM
Khofifah-Emil Sowan ke Muhammadiyah
Dilantik Jadi Ketua DP HKTI Jatim, Khofifah Bertekad Wujudkan Smart Village dan Sejumlah Program
"Selama tiga tahun terakhir, Jawa Timur menjadi Lumbung Pangan Nasional dengan produksi beras tertinggi di Indonesia. Sehingga yang bergantung dengan sektor pertanian di Jawa Timur bukan hanya masyarakat Jatim saja melainkan juga masyarakat di provinsi-provinsi lain," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (21/5/2023).
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini melanjutkan, dengan adanya Sensus Pertanian 2023 diharapkan akan menghasilkan data-data yang akurat mengenai kondisi terkini pertanian baik di tingkat nasional maupun daerah. Data-data tersebut sangat penting sebagai acuan dalam membuat kebijakan ke depannya.
"Selama ini, saya selalu menekankan pentingnya data-data yang update dan akurat sebelum merumuskan sebuah kebijakan. Sebab, sebuah kebijakan bisa efektif dan efisien dalam menyelesaikan persoalan itu sangat bergantung dari akurasi data yang menjadi acuan," tuturnya.