Diduga Korban Pembunuhan, Kuburan 16 Hari di Bojonegoro Dibongkar Polisi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Diduga Korban Pembunuhan, Kuburan 16 Hari di Bojonegoro Dibongkar Polisi

Rabu, 17 Juni 2015 00:20 WIB

BONGKAR. Polisi saat membongkar makam Ramtam warga RT 2 RW 2, Dusun Tegaron, Desa Gamongan, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

"Saat memandikan jenazah korban, keluarganya mengetahui ada bekas memar bekas jeratan di leher korban. Keluarganya menduga Ramtam adalah korban , tetapi kami belum bisa memastikan. Masih kita lakukan penyelidikan dan mengumpulkan saksi-saksi," ujarnya.

Awalnya, pembongkaran dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, tim polisi dan pihak RSUD Sosodoro Djatikusumo datang sekitar pukul 11.00. Sebelum membongkar, tim dibantu warga berdoa di dekat makam Ramtam.

Sementara itu ratusan warga Dusun Tengaron sejak pagi sudah memenuhi makam Islam Dusun Tengaron, tempat jenazah Ramtam dikebumikan. Mereka ingin melihat pembongkaran dan autopsi yang dilakukan dokter dari RSUD Sosodoro Djatikusumo. Tidak mau kegiatan pembongkaran dan autopsi terganggu, polisi memberi garis polisi berdiameter sekitar 10 meter dari makam Ramtam.

Ketika diwawancarai BANGSAONLINE.com, adik kandung keempat korban, Ramini mengaku, melaporkan beberapa orang yang tinggal satu rumah dengan Ramtam, yakni, istri Ramtam, Saminah (55), Ramiti (25), dan Hariyanto (menantu Ramtam).

Ramini lah yang pertama kali mencurigai kematian Ramtam tidak wajar. Sebab, ketika memandikan jenazah Ramtam, ia melihat bekas jeratan di leher. Bekas jeratannya selebar tali tampar, panjang bekas itu setengah leher.

“Warnanya membiru dan gosong. Waktu itu, dalam hati saya bertanya-tanya. Kemudian, saya bicarakan dengan adik dan kakak saya,” ujar Ramini yang ikut datang saat pembongkaran makam itu.

Ramini bersama Sunardi, dan Supri (suami Ramini) akhirnya melaporkan kejanggalan kematian Ramtam kepada Kepala Desa Gamongan, Priyanto. Priyanto kemudian menyarankan pelapor supaya melapor kepada polisi karena dirinya mengaku terkejut saat dilapori oleh Ramini. Priyanto juga mengatakan bahwa saat kematian, Ramtam dilaporkan oleh Istrinya meninggal karena sakit perut.

“Saya cuma ingin tahu, apakah kakak saya itu meninggal karena bunuh diri atau tidak. Kalau bunuh diri, itu kan kemauan dia, tapi kalau dibunuh, keluarga kami minta pembunuhnya dihukum seberat-beratnya,” kata Ramini. (nur)

 

 Tag:   pembunuhan

Berita Terkait

Bangsaonline Video