Dukung Peluncuran Platform Socio Forest, Gubernur Khofifah: Aplikasi Multi Manfaat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dukung Peluncuran Platform Socio Forest, Gubernur Khofifah: Aplikasi Multi Manfaat

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 16 Juni 2023 20:56 WIB

Gubernur Khofifah saat peluncuran platform Socio Forest.

"Dalam lawatan kami ke Mesir pada November 2022, kopi Jawa Timur mampu mencatat kontrak ekpor untuk tahun 2023 sebesar US$6 juta. Communal branding juga menjadi pintu pembuka pasar ekspor yang harus ditumbuhkan," tukasnya.

Di sisi lain, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 luas areal tanaman perkebunan kopi di Jawa Timur seluas 113.148 ha. Yang mana 25.730,13 ha atau setara 22,63% diantaranya merupakan pemanfaatan kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani melalui pola agroforestri.

Selanjutnya proyek percontohan penerapan program perhutanan sosial melalui aplikasi socioforest rencananya akan dilaksanakan pada 6 KPH dengan luas areal garapan seluas 1.174 ha melalui pola agroforestry, 7 LMDH / KTH sebagai mitra dan melibatkan 2.123 orang petani.

Berseiring dengan produksi kopi yang besar dan luas lahan yang luas, Gubernur mengimbau agar keberadaan hutan juga dikelola secara lestari agar dapat berfungsi secara optimal. Caranya, dengan tetap memberikan akses dan ruang sosial kepada masyarakat di sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Disebutkan, dari 347 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS), telah terbentuk 771 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) atau sebesar 53% dari jumlah KUPS di pulau Jawa. KUPS-KUPS ini menjalankan kegiatan pemanfaatan dan pemungutan baik berupa hasil hutan bukan kayu, hasil hutan kayu maupun jasa lingkungan.

"Baik dengan pengembangan pola agroforestry (wana tani), silvopastura (wana ternak), agrosilvopastura (wana tani ternak), silvofishery (wana mina), ekowisata dan usaha jasa lingkungan lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut, selain komoditi kopi, Gubernur juga meminta komoditi kakao di Jatim turut ditingkatkan. Sebab, permintaan yang ingin menyerap produksi kakao dari kelompok tani cukup tinggi, namun permintaan pasar belum dapat dipenuhi.

"Potensi kakao rakyat di Jawa Timur masih cukup besar tapi belum dikembangkan optimal. Padahal komoditas tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa karena bisa dipanen dua kali per bulan dan penjualannya juga cukup mudah," jelasnya.

Di Jawa Timur sendiri, perkembangan luas area tanaman perkebunan Kakao periode 2020-2022 mengalami penurunan sebesar 2,2% dan perkembangan produksi perkebunan kakao pada periode 2020-2022 juga berfluktuasi, pada tahun 2020 sebesar 34.000 ton, tahun 2021 sebesar 34.683 ton dan tahun 2022 sebesar 33.002 ton.

Berdasarkan data tersebut, dirinya berharap platform Kemitraan Sosial ini juga mampu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan agroforestry seperti kopi dan kakao secara efektif dan efisien termasuk komoditas lainnya.

"Jika kelompok sudah berdaya dan mandiri secara ekonomi, tentu akan korelatif dengan program IKI dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan disparsitas di wilayah perdesaan, penurunan tingkat pengangguran terbuka maupun pertumbuhan ekonomi regional," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur berkesempatan melakukan panen kopi secara langsung di kampung baru, desa Kalisat. Bersama rombongan, dirinya takjub dan terkesima dengan hasil panen kopi. Ia pun mengakui bahwa hasilnya bukan bagus, tapi sangat bagus sekali.

Bahkan, Gubernur juga berbincang dengan salah satu petani kopi yang sedang memilah-milah hasil panen kopi. "Sudah lama kerja di sini Bu? Ini jenis kopi robusta atau arabika. Sehat-sehat buat njenengan semua," tutupnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Alue Dohong menambahkan, aplikasi ini membangun ekosistem bersama untuk mendukung pilot project bagi masyarakat pengelola hutan sosial di kawasan Perhutani.

"Tugas kita bersama-sama untuk mengelola komoditas pangan dan di kawasan ini memang Republik kopi miliknya khususnya agar dioptimalkan komoditas kopi tersebut," tandasnya.

Turut hadir, antara lain wakil menteri Pahala Nugraha Mansury, Wamen KLHK Alue Dohong, direktur utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Bupati Salwa Arifin beserta seluruh jajaran PTPN dan Forkopimda Kabupaten . (dev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video