Produksi Perikanan Tangkap di Jawa Timur Tertinggi se-Indonesia, Gubernur Apresiasi Semua Pihak
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 03 Januari 2024 16:00 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah optimis upaya peningkatan kemandirian pangan kembali tercapai. Hal tersebut selaras dengan produksi komoditas pangan yang melejit di berbagai sektor, tak terkecuali produksi perikanan tangkap di Jawa Timur yang merupakan tertinggi di Indonesia pada 2023.
Peningkatan kemandirian pangan merupakan salah satu program prioritas pembangunan Jawa Timur yang juga diiringi dengan peningkatan pengelolaan sumber daya energi. Total produksi perikanan tangkap di Jawa Timur pada 2023 mencapai 590.685,8 ton.
BACA JUGA:
Komunitas Perempuan Relawan ‘Prokem’ Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil
Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi
Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader
Khofifah: Terima Kasih Kontribusi Muhammadiyah dalam Peningkatan Kualitas SDM
"Produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tertinggi secara nasional melebihi wilayah-wilayah di Timur Indonesia seperti Maluku dengan capaian 587.988Ton, Sulawesi Tengah 568.393,4Ton," urai Khofifah.
Di Jawa Timur, komoditas unggulan perikanan tangkap ada 2 yakni tongkol dengan hasil produksi mencapai 65.532,3 ton dan lemuru dengan hasil produksi mencapai 79.952,3 ton. Terdapat 3 jenis komoditas unggulan perikanan budidaya di Jawa Timur yang mencapai hasil produksi paling tinggi.
Ketiga komoditas tersebut ialah rumput laut dengan capaian produksi sebesar 733.368,1 ton, bandeng dengan capaian produksi sebesar 162.788,1 ton, dan lele dengan capaian produksi sebesar 157.770,7 ton.
Produksi perikanan tangkap dan budidaya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan didalam provinsi saja melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri.
Hasil ekspor perikanan per provinsi periode januari hingga desember 2023, Jawa Timur menduduki peringkat 1 dengan capaian sebesar 362.294 ton, selanjutnya disusul DKI Jakarta sebesar 207.703 ton, Sulawesi Selatan 163.505 ton, Jawa Barat 78.342 ton, dan Sumatera Utara sebesar 73.077 ton.
Atas pencapaian itu, Khofifah mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah berperan aktif sehingga produksi perikanan Jawa Timur terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Tak terkecuali para nelayan dan petani tambak serta Kelompok Tani Nelayan Andalan yang menjadi garda terdepan penguatan komoditas pangan sektor perikanan.
"Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Bagaimana nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Namun yang tadi saya sampaikan bahwa nelayan telah melakukan ikhtiar untuk memainkan fungsi sebagai pemersatu Negeri Bahari, Negara Kesatuan Republik Indonesia," paparnya.