Gubernur Khofifah Optimalkan Penyaluran Bansos dan Sejumlah Program Pengentasan Kemiskinan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Optimalkan Penyaluran Bansos dan Sejumlah Program Pengentasan Kemiskinan

Editor: Novan
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 08 Januari 2024 10:00 WIB

Komitmen Pemprov Jawa Timur dalam pengentasan kemiskinan oleh Gubernur Khofifah (dok. ist)

"Alhamdulillah program ini sudah menyasar lebih dari 15 ribu PM di 15 Kabupaten di ," katanya.

Sedangkan bansos KUBE diberikan kepada 1.111 PM se-. Masing-masing PM memperoleh bantuan sejumlah Rp3 juta untuk mengembangkan usahanya.

Sementara, bantuan WRSE diberikan untuk modal usaha. Tahun 2023, bantuan ini didistribusikan kepada 540 PM, masing-masing mendapatkan 3 juta.

Di tahun 2023, ungkap, Dinsos juga memberikan bantuan kepada 100 orang eks klien UPT untuk pengembangan usaha. Setiap PM menerima bantuan sebesar Rp5 juta. Kemudian, ada pula bantuan stimulan usaha untuk klien UPT sebanyak 713 PM, di mana setiap PM mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta.

"Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin, melalui Dinsos kami juga menyasar eks klien UPT kami beri bantuan untuk pengembangan usaha, juga bantuan stimulan untuk klien UPT," tegasnya.

Sementara itu juga ada program BLT DBHCHT yang diberikan kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah di . Di tahun 2023, bantuan ini disalurkan kepada 9.156 PM dan masing-masing PM menerima BLT sebesar Rp1,5 juta.

Selain itu untuk menurunkan angka di , Pemprov melakukan intervensi di daerah kantong melalui program percepatan penurunan ekstrem. 

Serta upaya mitigasi di wilayah rawan bencana dan tanggap darurat di daerah terdampak bencana.

"Saya sampaikan bahwa menyapa saudara-saudara kita yang tinggal di daerah rawan bencana juga akan berdampak, apalagi ketika terjadi bencana di daerah tersebut, maka upaya tanggap darurat dan mitigasi akan sangat membantu mereka,"

Di sisi lain, lanjut, untuk menyukseskan berbagai program berjalan sukses, pilar-pilar sosial juga aktif dilibatkan. 

Utamanya pelibatan Tagana secara masif untuk melakukan upaya mitigasi bencana kepada masyarakat.

"Kepada masyarakat terdampak bencana, Dinsos selalu men-support dengan mendirikan dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP)," kata.

Berbagai upaya tersebut pun membuahkan hasil. menyampaikan, berhasil menurunkan angka ekstrem sangat signifikan bahkan di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan ekstrem pada tahun 2021 sebesar 2,23 persen, Maret 2022 sebesar 1,8 persen, September 2022 sebesar 1,56 persen, dan Maret 2023 sebesar 0,82 persen.

Selain itu, berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin di per Maret 2023 sebesar 10,35 persen, turun sebesar 0,14 persen poin terhadap September 2022 yaitu di angka 10,49 persen. Dan turun sebesar 0,03 persen poin dibandingkan Maret 2022 yaitu 10,38 persen.

“Ini berkat kerja keras kita semua, termasuk pilar-pilar sosial yang telah ikut serta bersama-sama menurunkan . Kerja keras pilar sosial telah menunjukkan hasil yang luar biasa, terima kasih kepada pilar-pilar sosial yang telah bekerja dengan luar biasa” tandasnya.

Tak berhenti di situ, lanjut, guna mewujudkan bhakti ke-5 Nawa Bhakti Satya, yaitu Berkah, Pemprov melalui Dinsos memberikan bantuan permakanan kepada lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yang menangani lanjut usia, anak, dan penyandang disabilitas. 

Pada tahun 2023, Dinsos memberikan bantuan permakanan kepada 26 LKS anak, 7 LKS lanjut usia, dan 7 LKS penyandang disabilitas.

Selain itu, Pemprov juga memberikan perhatian kepada perintis kemerdekaan, janda perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan nasional. 

Di tahun 2023, Gubernur memberikan tali asih sebesar Rp2,5 juta melalui rekening Bank , serta souvenir

Sementara untuk mewujudkan Harmoni sebagai bhakti ke-9 Nawa Bhakti Satya, diimplementasikan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan pembentukan Karang Taruna Siaga Bencana Berbasis Budaya (Kancana Berdaya) untuk penanganan bencana. 

Hingga 2023, telah terbentuk sebanyak 73 KSB yang tersebar di 32 kabupaten/kota se-. Sementara, Kancana Berdaya sejak 2019 sampai dengan 2023 telah terbentuk di 13 kabupaten rawan bencana. (dev/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video