Lantik Pengurus Muslimat NU Babel, Khofifah Berpesan untuk Siapkan Generasi yang Kuat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lantik Pengurus Muslimat NU Babel, Khofifah Berpesan untuk Siapkan Generasi yang Kuat

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 01 April 2024 11:12 WIB

Ketum Muslimat NU saat melantik PW Muslimat NU Bangka Belitung masa bakti 2023-2028

PANGKAL PINANG,BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU Indar Parawansa melantik Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Provinsi Kepulauan masa bakti 2023-2028 di Pangkal Pinang, Minggu (31/3/2024).

Pelantikan ini cukup istimewa karena juga dihadiri oleh Pj Gubernur Babel Dr Safrizal ZA, M.Si dan juga didampingi oleh Sekda Babel Dr Naziarto, SH, MH.

Diisi pula dengan pemberian santunan pada 45 anak yatim dan juga 25 lansia dhuafa, rangkaian pelantikan pengurus PW Muslimat NU ini terasa semakin hangat karena dibalut dengan acara buka puasa bersama.

Dalam sambutannya, secara khusus menyampaikan sejumlah hal. Yang pertama yaitu terkait pentingnya peran ibu dalam membangun ketahanan keluarga. 

Hal ini juga sejalan dengan tema Harlah Muslimat NU yang Ke-78 yakni Membangun Ketahanan Keluarga untuk Menguatkan Ketahanan Nasional.

"Tema ini menjadi tema Harlah Muslimat yang ke-78. Dimana, salah satu referensinya adalah Surat Annisa ayat 9 yang saya sering tekankan pada pengurus Muslimat NU tidak boleh kalau tidak hafal, hafal sekaligus mengamalkan," kata.

Arti dari ayat tersebut yaitu 'Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya'

"Bahwa Allah memperingatkan kita agar takut untuk meninggalkan generasi yang lemah. Lemah itu bisa macam-macam, bisa lemah iman bisa lemah fisik, bisa lemah ekonomi, bisa lemah solidaritas sosial dan seterusnya," tegasnya

Untuk itu, ia secara khusus berpesan agar seluruh jajaran Muslimat NU, dan juga jajaran organisasi perempuan di Indonesia untuk melihat betapa besar peran penting ibu dalam menyiapkan generasi yang kuat.

"Tapi bahwa yang namanya parenting itu adalah tugas bersama-sama. Dan ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anak harus menjadi yang terdepan dalam menyiapkan generasi yang kuat," urai.

"Bahwa ibu berperan penting dalam membangun ketahanan keluarga, menyiapkan anak-anaknya memiliki ketahanan iman, ketahanan ekonomi, juga ketahanan sosial dalam menghadapi dinamika kehidupan lokal, regional, nasional hingga global," sambungnya.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini, juga memberikan sederet pesan pada pengurus PW Muslimat NU dan seluruh jajaran pengurus cabang yang hadir. 

Yaitu bagaimana seorang pemimpin memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

"Bagi pengurus yang baru dilantik, yang ingin saya sampaikan pengurus Muslimat NU harus memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. Sesuai pesan Imam Al Ghazali, beliau membagi satu komunitas menjadi empat kelompok. Dan ini pasti akan ditemukan di dalam organisasi yang ibu pimpin baik di PW maupun PC," tegas.

Yang pertama adalah kelompok Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri yaitu kelompok yang dia tahu bahwa dia punya kemampuan. 

Maka untuk menghadapi kelompok atau anggota ini, meminta agar pengurus untuk mendorong kemampuan yang dimiliki agar bisa bermanfaat sebesar-besarnya untuk umat.

Kemudian kategori yang kedua adalah Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri yaitu dia tidak tahu bahwa dia mampu.

Jika ada yang seperti ini meminta agar jajaran pengurus untuk mengidentifikasi agar kemampuan yang mereka miliki bisa tereksplor dengan maksimal.

Kelompok yang ketiga adalah Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu seseorang tahu bahwa dirinya tidak mampu. 

Jika ada yang seperti ini, maka berpesan agar pengurus Muslimat NU untuk memberikan kesempatan pada mereka untuk belajar. 

Karena bukan tidak mungkin ketika sudah punya ilmunya, maka sejatinya mereka bisa jauh lebih berkembang.

"Yang keempat adalah kelompok Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu Seseorang yang Tidak Tahu bahwa dia tidak punya kemampuan. Kadang yang seperti ini selalu merasa lebih tahu, selalu merasa memiliki ilmu yang sudah cukup, padahal ia tidak tahu bahwa sesungguhnya ia tidak tahu. Maka jika ada yang semacam ini saya pesan Muslimat NU untuk bijak dan mengarahkan agar mereka bisa memiliki kemampuan untuk bisa memberikan banyak pengabdian untuk umat," pungkas. (dev/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video