Di Baghdad, Khofifah Belajar Kedermawanan dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 28 Mei 2024 15:26 WIB
Saat mengisi panci, Khofifah secara langsung dipantau oleh Syekh Afeefuddin. Khofifah dipandu langsung untuk menuangkan porsi makanan bergizi yang akan dibagikan pada dhuafa dan fuqoro yang telah panjang mengantre.
Yang berbeda dengan yang lain, dan membuat Khofifah sempat kaget, porsi sedekah untuk dhu'afa dan fuqara ini ternyata dalam jumlah dan porsi besar. Jika biasanya di Indonesia sedekah dhu'afa dan fuqara diberikan untuk satu orang per porsi, di sini sedekah diberikan dengan standart untuk lima hingga enam orang per porsi.
“Porsinya bukan porsi individu tetapi porsi keluarga. Saya yang ikut mengisi disaksikan oleh tim dapur umum serta Syech Afeefuddin Al Jailani diminta agar tambah lagi, tambah lagi, setara untuk 5-6 orang satu porsi,” tegas Khofifah.
Secara khusus Khofifah bersyukur bahwa hari ini semua rombongan mendapat pembelajaran untuk menguatkan sedekah serta kesholehan sosial. Dari tradisi ini dicontohkan bahwa memberi sedekah makanan dilakukan dengan memberikan makanan terbaik yang bergizi dan berkualitas. Yang tentunya ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tak mampu.
Khofifah menegaskan bahwa teladan Syech Abdul Qadir Al-Jailani r.a benar-benar menerapkan teladan Rasulullah SAW. Bahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh HR Tirmidzi, menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, tebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian pasti masuk surga dengan selamat.”
“Rasulullah menganjurkan kita untuk berbagi makanan pada dhuafa dan fuqoro. Dan ini telah diterapkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani sejak 800 tahun yang lalu. Semoga keteladanan ini bisa kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari,” tegas Khofifah. (dev/mar)