HLUN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Rawat dan Berdayakan Lansia
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 29 Mei 2024 21:18 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mendorong para lansia di Indonesia untuk terus berdaya, terawat dan bermartabat. Hal tersebut disampaikan secara khusus dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024, Rabu (29/5/2024).
Semangat yang digaungkan Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini sejalan dengan tema HLUN 2024, yaitu 'Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat'. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia sebesar 11,75 persen pada 2023, dan di Jatim persentase lansia sebanyak 15,57 persen dari jumlah total penduduk.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
“Jumlah lansia Jatim menduduki provinsi terbanyak kedua nasional secara persentase yaitu sebanyak 15,57 persen dari total jumlah penduduk. Lansia harus terus kita perhatikan kesehatannya, kesejahteraannya, kemaslahatannya, dan kebahagiaannya,” kata Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu mengatakan, sejauh ini cukup banyak lansia yang sukses, sehat dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga. Akan tetapi tidak sedikit pula yang mengalami kehidupan yang berat dan sulit di masa tuanya karena hidup kekurangan, hidup sendiri atau bahkan ditelantarkan.
Masyarakat yang ada di lingkungan terdekat para lansia diharapkan memiliki sensitivitas untuk ikut melindungi mereka, seperti beberapa hal yang dibutuhkan mulai dari pemenuhan hidup layak, perawatan sosial, dukungan keluarga, terapi (fisik, psikososial, dan terapi mental spiritual), pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan, serta dukungan aksesibilitas.
“Jika mengandalkan pemerintah saja, tentu tidak nutut. Namun masyarakat sebagai sesama umat manusia harus turut peduli memberi perlindungan bagi lansia. Selama ini sangat banyak elemen masyarakat yang berpartisipasi aktif memberikan layanan kepada lansia,” urai Khofifah.
“Dan jika memungkinkan bantuan yang diharapkan bisa dilakukan adalah yang berupa pemberdayaan ekonomi bagi lansianl yang masih produktif . Mereka bisa berdaya, memiliki kemandirian secara ekonomi,” imbuhnya.
Ia bersyukur, sejauh ini cukup banyak lembaga swasta di luar pemerintahan yang juga turut memperhatikan lansia. Hal ini penting untuk menjangkau sapaan pada lansia yang tidak terjangkau oleh pemerintah.