Wali Kota Malang Ancam Mundur, Jika Penggunaan Dana CSR Dihalang-halangi
Minggu, 04 Oktober 2015 23:19 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Malang, HM Anton mengancam mundur dari jabatannya jika penggunaan dana CSR (Corporat Social Responshibility) dipersoalkan dan dihalang-halangi untuk pembangunan taman. Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Brawijaya Malang akhir pekan lalu yang digelar Pemkot Malang.
FGD yang sempat molor beberapa jam karena menunggu kedatangan wali kota itu dihadiri beberapa komponan seperti LPMK, Akademisi, Polres Malang Kota, serta DPRD Kota Malang. Selain itu juga ada Aliansi Masyarakat Peduli Hutan Kota Malabar (AMPHKM) yang gencar menolak revitalisasi hutan kota Malabar. Hutan Malabar yang akan berubah menjadi taman kota itu dibangun dari dana CSR PT PT Amerta Indah Otsuka Lawang-Malang sebesar Rp 2,5 miliar. Namun setelah habis Rp 700 juta banyak ditentang dan hingga kini tidak jelas jluntrungnya.
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana
Minimalisir Kebocoran PAD, Pemkot Malang Berlakukan Pembayaran Parkir Nontunai
Bagian dari HAM, Imigrasi Malang Berperan Aktif dalam Evaluasi KLA
Dishub Kota Malang Lakukan Kajian Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Wali Kota menegaskan, keberadaan dana CSR itu harus dipahami masyarakat karena banyak memiliki manfaat. Dana CSR sangat penting untuk peningkatan kemajuan pembangunannya di Kota Malang. “Dengan adanya dana CSR untuk pembangunan taman kota, tidak sampai mengganggu dana APBD. Dana APBD bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lainnya yang lebih penting,” ujar Abah Anton.