Posisi Menteri Nonparpol Terancam, Pengamat: Hak Prerogatif Presiden Hilang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Posisi Menteri Nonparpol Terancam, Pengamat: Hak Prerogatif Presiden Hilang

Selasa, 29 Desember 2015 02:21 WIB

PIMPIN: Presiden Jokowi saat mengelar rapat kabinet. foto: merdeka.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Rencana merombak Kabinet Kerja disebut-sebut bakal dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat, meski identitas menteri yang akan diganti hingga kini belum terungkap.

Jika tak ada aral melintang, pergantian menteri amat mungkin akan dilakukan pada Januari 2016.

Posisi sejumlah menteri yang berasal dari luar partai politik (parpol) bisa terancam kala reshuffle jilid II tersebut. Kesimpulan ini disampaikan pengamat politik asal Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti. Menurutnya, munculnya perombakan kabinet lantaran PAN menjadi partai pendukung pemerintah sehingga mau tidak mau harus ada reshuffle.

"Karena kalau kita lihat dari menteri-menteri yang ada di kabinet, sepertinya kalau dari yang parpol tidak mau kekurangan menterinya, sedangkan PAN maunya si A atau si B harus masuk menjadi menteri dan kementeriannya apa. Kalau itu diikuti, berarti lagi-lagi presiden tidak memiliki hak prerogatif penuh untuk menentukan anggota kabinetnya," tuturnya, seperti dikutip dari metrotvnews.com, Senin (28/12).

Sementara, pengamat politik Populi Center Nico Harjanto menambahkan, awal tahun depan merupakan saat yang tepat untuk melakukan reshuffle supaya kabinet dapat mengawal program-program unggulan pemerintah dalam APBN 2016 secara lebih optimal lagi. Ia pun mengingatkan reshuffle sebaiknya dilakukan untuk memperkuat posisi politik pemerintah, yakni dengan mengakomodasi parpol lain seperti PAN.

1 2

Sumber: metrotvnews.com/detik.com

 

sumber : metrotvnews.com/detik.com

 Tag:   kabinet Jokowi

Berita Terkait

Bangsaonline Video