Lagi, Polisi Gerebek Rumah Pengoplos Elpiji di Sidoarjo, dan Lagi-lagi Pelaku Lolos
Rabu, 03 Februari 2016 22:28 WIB
AN juga telah mengumpulkan tabung elpiji kosong 12 kg dan 50 kg di pasaran untuk diisi gas dari tabung elpiji melon dengan alat penyulingan yang sudah disiapkan AN. Dari hasil oplosan tersebut, AN meraup keuntungan sekitar Rp 16 juta per hari. Keuntungan tersebut didapat karena harga elpiji melon di pasaran masih terjangkau dengan harga sekitar Rp 20 ribu. Untuk mengisikan di tabung 12 kg, AN hanya membutuhkan biaya Rp 80 ribu untuk 4 kali pengisian gas dari tabung melon. Sedangkan harga tabung elpiji 12 kg di pasaran seharga sekitar Rp Sidoarjo Rp 133.300,- per tabung.
Dari lokasi penggerebekan, petugas juga mengamankan total 661 tabung elpiji melon. Rinciannya, 290 tabung kosong serta 371 tabung elpiji yang masih berisi gas. Sedangkan untuk tabung gas 50 kilogram sebanyak 43 tabung yang masih isi dan tabung 12 kilogram sejumlah 27 tabung dan 9 di antaranya kosong.
Kapolres Sidoarjo AKBP M Anwar Nasir SIK menegaskan, pihaknya akan memburu AN yang saat ini diketahui berada di Surabaya. Sebab, polisi sudah mengantongi identitas AN yang sudah lama menjadi incaran. "Pekerja AN masih kami mintai keterangan untuk memperdalam keterangan kegiatan pengoplosan yang sudah dilakukan," katanya.
"AN telah melanggar pasal 53 tentang pengelolan dan pemasaran gas elpiji. Ancaman hukuman 4 tahun penjara. Secepatnya akan kami tangkap AN," pungkasnya. (cat/rev)