Malam Ini Jokowi Buka Mukernas PKB, DPD Protes Cak Imin | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Malam Ini Jokowi Buka Mukernas PKB, DPD Protes Cak Imin

Jumat, 05 Februari 2016 16:14 WIB

A Muhaimin Iskandar bersama panitia Mukernas PKB saat jumpa pers. Foto: tribunnews.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (). Acara tersebut diketahui akan dihelat pada Jumat 5 Febuari 2016, sekira pukul 19.30 WIB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Orang nomor satu di Indonesia tersebut akan melakukan pidato sambutan di Mukernas . Kemudian setelah itu akan membuka perhelatan akbar dari partai yang diketuai oleh alias Cak Imin.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP mengatakan Mukernas kali ini mengusung tema "Holopis Kuntul Baris, Menangkan Rakyat dalam Persaingan Global".

‎Di mana, Muskernas ini juga dalam rangka mengevaluasi program kerja partai dan agenda 5 tahun ke depan, baik di tingkat eksekutif, legislatif dan isu-isu penting lainnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa () Muhamin Iskandar menjelaskan setidaknya terdapat tiga isu besar yang akan dibawa di Mukernas .

Isu pertama yaitu, kehadiran kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang menurut telah menyalahi nilai-nilai yang berada di masyarakat. "LGBT itu sudah menyalahi moral dan nilai-nilai yang ada dari bangsa Indonesia. Makanya sikap partai nantinya akan kami bahas melalui Mukernas ," terangnya di Kantor DPP , Jakarta.

Selain itu, pemilihan gubernur yang direncanakan untuk dikembalikan lagi ke DPRD Provinsi karena menilai gubernur merupakan posisi perpanjangan tangan pemerintah dan mempunyai kewenangan terbatas. Sehingga tidak perlu dipilih secara langsung.

Ketiga, adanya diskusi yang berkembang tentang adanya DPD namun tidak mempunyai kewenangan yang potensial di dalam tata negara yang dimiliki oleh Indonesia. Kehadiran DPD dinilai tidak memberikan hasil kerja yang signifikan bagi negara. "Apakah nanti kami minta dibubarkan saja atau diminta untuk mempuyai kewenangan tertentu. Itu yang akan kami bahas di Mukernas ," lanjutnya.

Dengan mengusung tema Mukernas "Holopis Kuntul Baris" berharap agar seluruh konstelasi politik nasional dan regional maupun global, dapat diselesaikan tanpa menimbulkan masalah lain, dengan cara bekerja sama antara masyarakat dan pemegang kebijakan.

Mukernas ini juga akan dimeriahkan para perempuan cantik nan pandai yang tergabung dalam Laskar Cantik Pembela Rakyat. "Saat ini tengahmerambah anak-anak muda, dan Laskar Cantik Pembela Rakyat ini menjadi kelompok penting untuk menarik massa," kata Koordinator Laskar Cantik Pembela Rakat, Reza Herlambang, di Jakarta Kamis (4/2/).

Menurut Reza, fokus saat ini tidak hanya ingin dikenal sebagai partai santri, tapi partai trendi yang tidak menghilangkan ideologi agamanya. Laskar tersebut diharapkan memberi warna baru yang dapat menjadi magnet bagi mahasiswi, eksekutif muda, dan seluruh perempuan muda lainnya.

Reza menegaskan perempuan cantik ini menjadi duta bagi untuk menjawab bahwa memiliki kepedulian terhadap kaum muda. "Laskar Cantik Pembela Rakyat ini bukan hanya cantik secara fisik tapi mereka pintar menguasai beberapa bahasa di dunia," katanya.

Reza mengaku bersyukur idenya untuk membentuk Laskar Cantik disambut hangat teman-temannya. Dan, kata Reza, mereka begitu antusias membantu .

Reza meyakini semua itu dapat terjadi karena sebagai partai sudah terbukti berada di garda terdepan dalam membela rakat yang termarginalkan. "Partai ini bukan sekaadar ngomong doank. Tapi dibuktikan dengan aksi konkret. Inilah partai yang menjadi idaman rakyat," katanya.

Reza berharap Laskar Cantik ini nantinya mau dan berkenan menjadi juru pencitraan partai untuk menghadapi pemilu 2019, "Saya kira mereka bersedia, hanya saja saya belum berbicara secara langsung," kata artis penyanyi solo pelantung tembang “Menyesal” ini.

Sementara Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Fahira Idris menyayangkan pernyataaan Cak Imin yang akan mengevaluasi posisi DPD dalam Mukernas pada 5-6 Februari. Muhaimin menilai DPD tidak memberikan hasil kerja yang signifikan bagi negara dan ada wacana untuk dibubarkan.

“Saya sangat menyayangkan pernyataan seperti ini keluar dari mulut seorang ketum partai. Bahkan ada opsi mau dibubarkan. Kalau beliau paham tata negara, harusnya DPD dikuatkan lewat amandemen UUD 1945, agar parlemen kuat, bukan malah dibubarkan,” tukas Fahira, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (4/2).

Fahira mengungkapkan, pernyataan Muhaimin yang mengatakan, hasil kerja DPD tidak signifikan bagi negara, sangat tidak berdasar. Walau dengan kewenangan yang tidak sebesar DPR, perjalanan DPD selama setahun lebih ini sudah banyak dirasakan rakyat di daerah. Alangkah baiknya, lanjut Fahira, Mukernas juga mengevaluasi keberadaan DPR dan Partai Politik yang selama 10 tahun belakangan ini dipersepsikan negatif oleh publik.

“Kalau kita lihat, hampir semua survei menempatkan DPR dan Parpol sebagai institusi yang paling tidak dipercayai publik. Itu yang sering tertangkap KPK, siapa? anggota DPR, yang juga anggota partai. Itu juga harus dievaluasi. Jadi jangan 'gajah di pelupuk mata tidak terlihat, tapi semut di seberang lautan kelihatan',” sindir Senator asal Jakarta ini.

Menurut Fahira, sejak reformasi, tidak pernah sekalipun DPR mampu mencapai target prolegnas yang mereka buat sendiri. Ini karena sistem bikameral masih belum kuat. DPR tak kunjung menguatkan peran DPD yang sebenarnya bisa menjadi mitra untuk meringankan beban dan tugas yang diemban DPR.

“Persoalannya itu, kewenangan DPD yang tak kunjung dikuatkan. DPD diminta maksimal tetapi kewenangannya terbatas. Banyak pihak yang tidak rela kalau DPD setara dengan DPR, karena akan mengancam banyak kepentingan. Buktinya, inisiatif DPD mengamandemen UUD 1945 untuk penguatan DPD, penguatan sistem presidensial, dan penguatan sistem otonomi daerah selalu tidak didukung DPR,” jelas Fahira.

Fahira mengharapkan, Mukernas bisa bijak menyikapi persoalan evaluasi keberadaan DPD. Dia juga berharap, DPD diundang untuk memaparkan capaian dan kinerjanya di depan forum Mukernas, sekaligus menguraikan ide-ide DPD untuk penguatan sistem ketetanegaraan kita.

“Asal tahu saja, rakyat di daerah itu lebih nyaman sampaikan aspirasinya ke anggota DPD. Makanya kita diundang, agar Pak Muhaimin paham apa saja yang sudah kita lakukan untuk rakyat di daerah,” tutup Fahira.

Sumber: okezone.com/republika/beritasatu.com

 

sumber : okezone.com/republika/beritasatu.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video