Dampak Banjir di Tulungagung, Petani Terpaksa Panen Dini
Jumat, 15 April 2016 01:22 WIB
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang menguyur kawasan Tulungagung sejak beberapa hari ini, mengakibatkan terjadinya genangan genangan air di sawah hingga padi nyaris tegelam. Kondisi itu memaksa petani untuk melakukan panen dini.
Kepala Dinas Pertanian Tulunagung, Suprapti melalui Kordinator Pengendali Organisme Penggagu Tumbuhan Gatot Rahayu, Kamis (14/4), mengungkapkan, Lokasi genangan air tersebut meliputi tiga kecamatan yaitu Ngunut, Boyolangu dan Sumbergempol.
BACA JUGA:
Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
Diduga Depresi, Seorang Ayah di Tulungagung Tega Bunuh Anak Kandungnya
Polres Tulungagung Tangkap Komplotan Pengedar Narkoba
“Panen lebih awal adalah solusi peyelamatan padi jelang panen, padi yang tengelam oleh air jika tidak dipanen maka padi akan mengalami pembusukan masal,” kata dia.
Gatot memperkirakan, luas lahan pertanian dari tiga kecamatan, yang terkena dampak hujan itu sekitar 100 hektare. “Beberapa lokasi air sudah surut sejak Rabu, Kamis pagi petani melakukan pemotongan padi dengan menggunakan perahu ban karena sawah masih digenangi air,” jelas Gatot.
Gatot menandaskan, petani tidak mengalami kerugian yang fatal karena dampak yang terjadi tidak menganggu proses penuaan tanaman itu sendiri, akan tetapi biaya kesiapan proses panen dini ternyata lebih banyak di bandingkan pemanenan yang telah direncanakan.
“Panen di luar jadwal membutuhkan tenaga jelas banyak karena mengunakan tenaga sendiri. Mesin pemotong padi tidak berfungsi karena kondisinya tidak memungkinkan,” jlentreh dia.
Menurut data Dinas Pertanian, genangan air lahan pertanian paling parah terletak di Kecamatan Ngunut desa Selorejo dan Balaisono. Sedangkan Kecamatan Sumbergempol meliputi desa Jabalsari, Sumberdadi dan Bendiljati Wetan, untuk Kecamatan Boyolangu desa Waung, Moyoketen dan Sobontoro. (fer/ns)