Simposium Nasional Tragedi 65 Ditolak Berbagai Elemen, Dianggap Sarat Kepentingan Antek PKI | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Simposium Nasional Tragedi 65 Ditolak Berbagai Elemen, Dianggap Sarat Kepentingan Antek PKI

Minggu, 17 April 2016 04:51 WIB

Simposium ini sendiri dimotori oleh Ketua Wantimpres Sidarto Danusubroto. Mantan polisi dan politisi PDI Perjuangan ini juga merangkul Nani Nurachman yang juga putri dari almarhum Mayjen Anumerta Sutojo yang terbunuh dalam tragedi 1965. Nani Nurahman bakal menjadi salah satu anggota panitia pengarah.

Lalu apa tujuan dari acara tersebut? Secara tertulis dalam Tor panitia simposium, ada tiga tujuan yang akan dilakukan dalam Simposium. Yakni, menempatkan tragedi 1965 secara jujur dan proporsional dalam kesejarahan bangsa Indonesia dengan melacak arti dan menimbang implikasinya dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa. Membahas secara reflektif makna dan tatanan kebangsaan yang baru, berlandaskan pembelajaran atas peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM masa lalu, khususnya tragedi 1965. Dan Menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah untuk menyelesaikan secara komprehensif kasus pelanggaran berat hak asasi manusia dalam tragedi kemanusiaan 1965 (konsep pemulihan korban, rehabilitasi korban, dan lainnya).

Agus menambahkan meskipun Simposium ditolak oleh elemen yang ada di Ibu Kota, pihaknya tetap akan melaksanakan agenda tersebut. Dengan harapan bahwa simposium diadakan bukan untuk mencari tahu siapa yang salah atau siapa yang benar, tetapi mencari tahu akar permasalahan mengapa sesama anak bangsa Indonesia saling bertikai.

Rupanya tak hanya Front Pancasila yang menolak agenda tersebut, aktivis kawakan Sri Bintang Pamungkas juga berencana akan bergabung dengan massa untuk melakukan aksi penolakan simposium tersebut. Pasalnya, kata Sri Bintang, agenda tersebut jelas sarat kepentingan antek-antek .

"Jelas itu agenda yang sarat kepentingan agar nanti rekomendasinya Pemerintah yang bersalah sehingga nantinya didesak minta maaf, jelas salah. Kalau mengaku korban lantas jendral-jendral yang dibunuh sebagai pahlawan revolusi itu siapa?, Pelaku ?," tegas Sri Bintang, Sabtu (16/4) siang.

Disebutkannya, dan China sudah lama menyerang dan menggerogoti NKRI, termasuk para pemimpin negeri ini yang merupakan antek-anteknya. (jkt1/rev)

 

 Tag:   PKI

Berita Terkait

Bangsaonline Video