Ahok Sebut Dibohongi Pakai Surat Al-Maidah 51, Persatuan Tionghoa: Itu Menista Islam
Kamis, 06 Oktober 2016 19:33 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Pemilihan Gubernur DKI Jakarta makin panas. Pemicunya siapa lagi kalau bukan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok. Gubernur DKI Jakarta yang sering berbicara kasar di depan publik ini kini menuai protes karena dianggap mencampuri keyakinan umat Islam. Ahok bahkan dituding telah melecehkan al-Qur’an, kitab suci yang dimuliakan umat Islam.
Kasus tersebut bermula ketika Ahok mengadakan kunjungan
kerja ke Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Jakarta pada 27 September
lalu. Di sana, Ahok sempat menyampaikan arahan di hadapan masyarakat setempat.
"Bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu enggak bisa pilih
saya, ya kan dibohongi pake Surat al-Maidah:
51 macem-macem itu," ujar Ahok
ketika itu.
Pernyataan Ahok itu jadi heboh setelah muncul dalam rekaman video berdurasi 1
jam 48 menit 33 detik yang diunggah akun YouTube Pemprov
DKI berjudul '27 Sept 2016 Gub Basuki T Purnama Kunjungan ke Kep Seribu dlm
Rangka Kerja Sama dgn STP'.
BACA JUGA:
Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
Kalimat berbau SARA itu terdengar di menit 24 dari detik 15-23 pada rekaman itu.
"Bapak Ibu ndak bisa memilih saya. dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem itu. Itu hak bapak ibu. Ya, jika Bapak Ibu perasaan tidak bisa pilih nih karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, ya enggak apa-apa. Karena inikan panggilan pribadi bapak-ibu. Program ini jalan saja. Jadi, bapak ibu tak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa memilih Ahok," ujar Ahok di depan warga Kepulauan Seribu yang sedang berkumpul mendengarkan pidato Ahok.
Surat Al-Maidah ayat 51 itu memang melarang memilih pemimpin non-Islam. Selengkapnya berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali-wali (pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.”
Saat pidato itu Ahok memakai pakaian dinas sebagai gubernur DKI Jakarta. Dari pidatonya tampak bahwa ia sedang menjelaskan program tapi menyerempet-nyerempet kampanye. Kini pidato Ahok itu benar-benar meresahkan rakyat Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) Budi Prawiro meminta Ahok berhenti mengomentari isi al-Quran.
Menurut Budi Prawiro, tindakan Ahok menukil salah satu ayat Al-Quran terkait Pilgub DKI sangat tidak etis dan bisa memecah belah masyarakat.
"Tidak pantas dan bisa menimbulkan konflik SARA (suku, agama, ras dan antar golongan)," ujar dia kepada awak media, Jumat malam (30/9).
Dijelaskan Budi, sebagai orang yang tidak menganut agama Islam, Ahok tidak boleh mengomentari ajaran dalam Al Qur'an. "Itu namanya menista agama Islam. Sama seperti kalau orang Islam mengkritik ajaran Kristen atau kitab Injil, pasti orang-orang yang beragama Kristen juga akan tersinggung," ujar Budi seperti dikutip JPNN.
Kini video itu menjadi viral di media sosial. Akibatnya banyak sekali komentar terhadap video itu. Yang komentar bukan hanya mereka yang beragama Islam, tapi etnis Cina pun prihatin terhadap Ahok yang terus menyulut isu SARA dan terus menciptakan keresahan bagi rakyat Indonesia.
Akun bernama Cheong Aryanto menulis: