Garam Langka dan Harganya Meroket Akibat Musim Anomali
Wartawan: Bahri
Kamis, 13 Juli 2017 01:00 WIB
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Asosiasi Petani Garam Republik Indonesia (APGRI) di Sampang, H. Jakfar Shodiqin, mengaku kesulitan mendapatkan garam, sehingga tak bisa memproduksi garam pada musim garapan tahun 2017 ini.
Hal tersebut diungkapkan dalam rapat kerja petani garam nasional di kantor aula Pemkab Sampang, yang dihadiri langsung Bupati Sampang, kemarin.
BACA JUGA:
Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik
Peran Pinjaman Kelompok Amartha untuk Perkembangan UMKM di Indonesia
Dikatakan H. Jakfar, harga garam rakyat saat ini sudah mencapai Rp 3.500 per kilogram atau Rp 3,5 juta per ton. Harga ini tak seperti biasanya yang hanya berkisaran Rp 700 per kilogram.
"Memang harga garam cukup tinggi, tapi garamnya yang di stok petani sudah tidak ada," jelasnya.
Jakfar menjelaskan, terjadinya lonjakan harga disebabkan hampir tidak adanya produksi garam, khususnya Pulau Madura yang merupakan daerah terbesar hasil produksi garam. Apalagi, stok garam di wilayah Kabupaten Sampang sudah habis.