Pastikan Peneror Mapolda Riau Asal Blitar, Polres Blitar Kota Beri Imbauan Pada Netizen | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pastikan Peneror Mapolda Riau Asal Blitar, Polres Blitar Kota Beri Imbauan Pada Netizen

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Kamis, 30 Agustus 2018 15:02 WIB

Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kasus ancaman bom di Mapolda Riau lewat media sosial Facebook yang pelakunya ditangkap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tak luput dari pantauan Polres Blitar Kota. Terkait informasi itu, Polres Blitar juga membenarkan jika pelaku merupakan warga asal Desa Sumber Asri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono mengatakan, Polres Blitar Kota melalui Polsek Nglegok sudah mendatangi rumah pelaku dan mengklarifikasi keluarganya untuk memastikan identitas pelaku. Orang tua pelaku juga mendatangi Polres Blitar Kota didampingi pemerintah desa untuk meminta kejelasan kasus itu.

"Kasusnya ditangani Polda Kalimantan Tengah dan Mabes Polri. Kami Polres Blitar Kota hanya memastikan pelaku ancaman bom di Mapolda Riau memang berasal dari Blitar. Karena foto konferensi pers kasus itu viral di media sosial, banyak netizen di Blitar menyebutkan pelaku berasal di Sumber Asri," jelas AKP Heri Sugiono, Kamis (30/8/2018).

Dengan adanya kasus ini, Heri mengimbau masyarakat lebih bijak bermedia sosial. Yakni, tidak mengunggah status yang berbau ujaran kebencian, SARA, maupun provokasi di media sosial. Sebab, status di media sosial yang berbau ujaran kebencian bisa berdampak hukum.

Lebih lanjut, Heri meminta masyarakat melindungi kerahasiaan akun media sosial mereka. Terutama password akun media sosial agar tidak diberitahukan kepada orang lain. Heri mengakui Polres Blitar Kota beberapa waktu terakhir juga sempat melakukan penyelidikan terkait akun media sosial yang memuat konten di atas. Namun setelah diselidiki, akun tersebut ternyata dihack orang lain dan disalahgunakan.

"Kami terus melalukan pantauan terhadap media sosial. Dan sempat beberapa kali menemukan akun yang mengunggah ujaran kebencian. Namun setelah diselidiki ternyata akun tersebut dihack," pungkasnya. (ina/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video