Upacara Tawur Kesanga, Umat Hindu Blitar: Dharma Agama dan Negara Harus Seimbang
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Akina Nur Alana
Rabu, 06 Maret 2019 14:38 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan umat hindu Blitar melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga di lapangan Tangkil, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Rabu (7/3/2019).
Tawur Kasanga ini merupakan rangkaian upacara menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941 setelah dilaksanakan Upacara Melasti. Sebanyak 54 ogoh-ogoh dari masing-masing pure di Blitar diarak keliling jalan protokol di Kecamatan Wlingi, usai dikumpulkan di lapangan dalam ritual Dharma Agama.
BACA JUGA:
Unjuk Rasa di Kejari Kabupaten Blitar, Ingatkan untuk Usut Dugaan Korupsi Sewa Rumdin Wabup
Seorang Pria Ditemukan Tewas di Lahan Perhutani, Diduga ODGJ Kelaparan
Jamasan Gong Kiai Pradah, Tradisi Pemkab Blitar Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda
Kebakaran di Srengat Blitar Telan Satu Korban Tewas, Diduga Akibat Korsleting
Tawur Kesanga bertujuan untuk membangun harmoni dengan unsur-unsur alam. Yaitu air, udara, tanah, api, dan angkasa. "Tujuan Tawur Kesanga adalah untuk menyeimbangkan alam. Sifat jahat yang disimbolkan berwujud ogoh-ogoh kemudian diberi pengurip-urip atau dihidupkan lalu digetarkan, kemudian dinetralkan kembali," ungkap Yuliono.
Dalam upacara Tawur Kesanga tahun ini umat hindu Blitar juga menyatakan mendukung agenda pemerintah dalam Pemilu 2019 sebagai dharma negara.
Di samping ritual-ritual keagamaan yang disebut dharma agama. Hal ini sesuai tema Upacara Tawur Agung Kesanga tahun, yakni mewujudkan Pemilu damai melalui catur brata penyepian.
"Dharma negara dan dharma agama harus diseimbangkan. Otomatis dengan ini pemilu sukses dalam kedamaian," jelasnya.
Usai diarak, ogoh-ogoh dibawa kembali ke masing-masing pure untuk dibakar. Pembakaran ogoh-ogoh ini sebagai simbol memusnahkan sifat jahat manusia. (ina/dur)
(Salah satu ogoh-ogoh di Blitar diarak keliling. foto: AKINA/ BANGSAONLINE)