Tafsir Al-Isra’ 36: Al-Imam Dawud Al-Dzahiry
Editor: Redaksi
Jumat, 19 April 2019 22:28 WIB
Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag
36. Walaa taqfu maa laysa laka bihi ‘ilmun inna alssam’a waalbashara waalfu-aada kullu ulaa-ika kaana ‘anhu mas-uulaan
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
“Walaa taqfu maa laysa laka bihi ‘ilm ...”. Ayat studi ini memberi peringatan keras terhadap para akademisi, kaum intelektual, para ilmuwan agar tahu batasan dan membatasi diri terhadap kerja nalarnya. Tidaklah mentang-mentang diberi akal sehat, mentang-mentang ada perintah bernalar, perintah berpikir produktif, dan lain-lain, lalu bebas menggunakan nalar. Semua itu tidak berarti tanpa cost, melainkan dipertanggungjawabkan.