Trenggalek Deklarasi jadi Bagian dari Yogyakarta Dalam Hal Kebudayaan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Trenggalek Deklarasi jadi Bagian dari Yogyakarta Dalam Hal Kebudayaan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Herman Subagyo
Sabtu, 27 Juli 2019 00:10 WIB

Bupati Arifin mendapatkan cinderamata dari Sri Sultan Hamengkubuwono X Yogyakarta. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

Gus Ipin juga menyebut, akar sejarah mengenai Pangeran Mangkubumi dan Trenggalek. "Saya tadi juga dikasih buku oleh Ngarsa Dalem. Buku tentang sejarah dan warisan budaya Yogyakarta. Ini sebagai internalisasi budaya sejarah Jawa dan Keraton," jelasnya.

Bupati Arifin juga meminta izin untuk mempelajari budaya Jawa dan Keraton melalui Pawiyatan. Sementara untuk hari jadi, pihaknya juga meminta izin mengenai tata cara kirab pusaka, bregodo pasukan kerajaan, termasuk pakaian yang boleh dipakai camat, dan pejabat pemerintahan sesuai tata cara DIY.

"Kami akan belajar kepada ahlinya, terkait kirab pusaka dan tata laksana di keraton, ageman yang dipakai camat, bupati, prosesinya seperti apa," urainya.

Permohonan izin dan pembelajaran akar sejarah Keraton Yogyakarta ini, sambung Arifin, merupakan bagian untuk menampilkan budaya filosofis. "Acara budaya di wilayah Kabupaten Trenggalek memang harus menekankan nilai-nilai filosofis, agar acara tersebut tak hanya berwujud acara karnaval awur-awuran, tetapi juga sebagai pendidikan karakter,” terangnya.

Ia juga menyampaikan keinginan Sultan untuk mensinergikan program, bagaimana arsitektur yang ada di Yogyakarta ini diakomodasi di Trenggalek dan sejarah asal mula keraton ini juga akan dikembangkan.

Pada kunjungannya tersebut, Gus Ipin juga mendapatkan pesan penguatan kerja sama ekonomi dan wisata.

Bupati Arifin lantas menjelaskan, Pemerintah sudah membangun infrastruktur yang menghabiskan dana banyak, mulai dari poros Yogyakarta, Trenggalek, hingga Malang. Kendati demikian jika infrastruktur yang dibangun tersebut tidak dimanfaatkan dan dilakukan pendekatan ekonomi, khususnya pariwisata dan budaya, maka sangat disayangkan. (man/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video