Tafsir Al-Isra' 65: Melawan Tuhan, Iblis Siap Bersaing
Editor: Redaksi
Senin, 23 September 2019 13:14 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
65. Inna ‘ibaadii laysa laka ‘alayhim sulthaanun wakafaa birabbika wakiilaan
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
“Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.”
TAFSIR AKTUAL:
Pembahasan sebelumnya tentang, betapa Tuhan memberi kebebasan buat Iblis mengerahkan segala kekuatan, menyangkut rayu suara, bisikan, dana, supporter, kekuasaan, dan lain-lain guna memengaruhi umat manusia mendurhakai Tuhan. Tanpa basa-basi, di hadapan Tuhan, Iblis bersumpah hendak menjerumuskan semua anak keturunan Adam, tanpa kecuali. Dendam Iblis ini sangat serius dan tidak main-main.
Dengan berbekal umur panjang yang dianugerahkan Tuhan sendiri hingga hari kebangkitan nanti, dilengkapi dengan ilmu tipu-tipu yang super tinggi dan pengalaman yang sangat matang, Iblis dan kroninya berjuang menge-GOAL-kan programnya sangat gigih.
Ayat studi ini adalah jawaban Tuhan, bahwa hamba-hamba-Nya tidak mudah begitu saja terperangkap dalam bujuk rayu. Tuhan turun tangan memback-up mereka, sehingga selamat dari kejahatan Iblis. (... wakafaa birabbika wakiilaan).
Pernyataan Tuhan pada ayat studi ini selaras dengan pernyataan-Nya di tempat lain dalam dialog yang sama. Pada al-Hijr:42, disebutkan, bahwa hamba-Nya tidak akan bisa dipengaruhi Iblis kecuali mereka yang sengaja ikut dan membejatkan diri (... illa man ittaba'ak min al-ghawin).
Tidak ada perbedaan makna yang signifikan antara tesis pada al-Isra' dan al-Hijr soal back-up Tuhan ini. Hanya saja, pada al-Isra' Tuhan lebih menekankan sisi rahmat-Nya yang turun tangan dan berkenan melindungi, sedangkan pada al-Hijr Tuhan menunjukkan sifat hamba-Nya yang lepas dan terjerat oleh rayu Iblis.