Tafsir Al-Isra' 76-77: Kejahatan Wong Kafir, Dulu-Sekarang Sama Saja
Editor: Redaksi
Sabtu, 30 November 2019 20:10 WIB
Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
76. Wa-in kaaduu layastafizzuunaka mina al-ardhi liyukhrijuuka minhaa wa-idzan laa yalbatsuuna khilaafaka illaa qaliilaan.
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Dan sungguh, mereka hampir membuatmu (Muhammad) gelisah di negeri (Mekah) karena engkau harus keluar dari negeri itu, dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal (di sana), melainkan sebentar saja.
77. Sunnata man qad arsalnaa qablaka min rusulinaa walaa tajidu lisunnatinaa tahwiilaan.
(Yang demikian itu) merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami.
TAFSIR AKTUAL
Ayat sebelumnya adalah warning, agar nabi Muhammad SAW tidak berlebihan toleran terhadap kaum kafir. Ya, karena mereka akan menjadikan Nabi sebagai teman dekat yang penurut dan mudah diakali. "idzan laittakhadzuuka khaliilaan". Bayangkan, mereka meminta Nabi mendukung kelompok mereka dan memuliakan sesembahan mereka setahun saja. Dan setelah itu mereka bersedia memeluk agama islam. Apa mungkin?