Jember Heboh, Pohon Akasia Terdengar Menangis, Ratusan Warga Berbondong Mendengarkan
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Indrawan
Jumat, 17 Januari 2020 16:47 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sebuah pohon jenis Akasia yang berusia kurang lebih 11 tahun, menghebohkan warga Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, karena terdengar menangis. Akibat fenomena ini, banyak warga sekitar maupun dari luar desa datang untuk membuktikan kebenaran info tersebut.
Dipercaya oleh warga, saat menempelkan telinga di batang pohon akasia tersebut, akan terdengar suara orang menangis. Suara yang muncul seperti tangisan anak kecil perempuan.
BACA JUGA:
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Pemilik lahan tempat pohon tersebut berada, Azis, mengaku kaget dengan fenomena tersebut.
"Sebenarnya pohon akasia di sini tidak hanya satu saja, ada banyak. Tapi yang bisa terdengar suara tangisan hanya pohon ini saja," kata Azis sambil menunjukkan pohon yang dimaksud, Jumat (17/1/2020) siang.
Azis menjelaskan, fenomena unik itu baru diketahuinya sekitar 3 hari yang lalu. "Yang memberi tahu cucu saya. Awalnya saya tidak percaya. Kemudian saya tempelkan ke telinga, memang terdengar suara perempuan, kayak anak kecil gitu," ungkapnya.
Informasi tentang keunikan pohon akasia itu pun cepat menyebar. Warga berbondong-bondong datang untuk membuktikan kebenarannya. Secara bergantian warga menempelkan telinganya, untuk membuktikan apakah terdengar suara tangisan itu.
"Banyak yang berdatangan untuk membuktikannya. Dan mereka mengaku memang mendengar pohonnya menangis," katanya.
Sementara itu salah seorang pengunjung, Wati mengakui jika terdengar suara orang menangis. "Tapi perlu didengarkan baik-baik. Agak samar gitu," katanya.
Tapi dirinya meyakini, suara aneh itu benar adanya. "Mungkin nanti secara ilmiah ada pembuktiannya. Tapi memang aneh, karena hanya pohon ini saja," kata wanita yang juga seorang guru honorer SD itu. (ata/yud/rev)