Bertemu Presiden EMCL, Kepala SKK Migas Bicara Peningkatan Produksi Blok Cepu
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Eky Nurhadi
Kamis, 12 Maret 2020 13:27 WIB
Strategi pertama adalah memonetisasi gas ikutan untuk menghilangkan bottleneck produksi minyak di Lapangan Banyu Urip. Sedangkan upaya kedua adalah menambah sumur sisipan untuk memproduksi minyak dari daerah reservoir karbonat yang belum terproduksikan.
"Strategi yang ketiga sejalan dengan transformasi SKK Migas dalam strategi percepatan resource to production (R to P) yaitu pembuktian upside potential di Lapangan Banyu Urip," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada siaran pers yang diterima Kamis, (12/3/20).
Kata dia, terdapat potensi cadangan tambahan yang berada lebih dangkal dari reservoir yang diproduksikan saat ini. KKKS EMCL akan melakukan evaluasi untuk melakukan pengeboran sumur kajian (appraisal wells) untuk menambah data karakteristik batuan dan produktivitas reservoir.
Ketiga strategi ini dapat memberikan tambahan produksi puncak di tahun 2024 sekitar lebih dari 30 ribu bopd. "Kami harapkan tambahan proyek ini selesai tepat waktu sehingga tambahan produksi dari lapangan Banyu Urip dapat terealisasi di tahun 2022," kata Dwi menambahkan.