Kades di Gresik Sambat: Sulit Cari Alat, Obat, hingga Ekonomi Warga Oleng Karena Corona
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 28 Maret 2020 11:23 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Nurul Yatim, mengungkapkan saat ini para kepala desa (Kades) dipusingkan dengan susahnya mencari alat thermo gun dan bahan membuat disinfektan untuk mencegah sebaran virus Corona di wilayah mereka.
Terlebih, desa-desa yang warganya kebanyakan bekerja sebagai perantauan di luar Gresik, khususnya bekerja di luar negeri (LN) sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), maupun bekerja di daerah yang ditetapkan zona merah Covid-19. Para pekerja tersebut lanjut Nurul Yatim, saat ini telah berbondong-bondong pulang kampung.
BACA JUGA:
BKPSDM Gresik Gelar Uji Kompetensi ASN dan Luncurkan Program Gapura
Di Kantor Bupati, Sekda Gresik Sambut Kirab Bendera Pataka HUT Provinsi Jatim ke-79
Cagak Agung Gresik Jadi Percontohan Desa Berdaya di Jatim
Otak Perampokan Disertai Pembunuhan Agen BRILink di Gresik Belum Tertangkap
"Saat ini, banyak warga kami yang merantau pulang. Khususnya mereka yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang negaranya telah ditetapkan lockdown (isolasi) dampak Covid-19, dan bekerja di daerah yang ditetapkan masuk zona merah," ujar Nurul Yatim kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (28/3).
Ia menyontohkan sejumlah warga asal Kecamatan Dukun, Panceng, dan Ujungpangkah yang banyak bekerja jadi TKI dan bekerja di Jakarta. Saat ini mereka berbondong-bondong pulang kampung.
Pasca wabah Covid-19 melanda Kabupaten Gresik, lanjut Nurul Yatim, para Kades harus melakukan upaya melakukan pemantauan terhadap mereka untuk mencegah sebaran Covid-19 di daerah mereka. Namun, upaya Kades terhambat sulitnya mencari alat thermo gun maupun bahan untuk membuat disinfektan.
"Saat ini mencari thermo gun untuk mendeteksi suhu tubuh maupun disinfektan susahnya minta ampun. Kalau ada harganya selangit," ungkapnya.