Kades di Gresik Sambat: Sulit Cari Alat, Obat, hingga Ekonomi Warga Oleng Karena Corona
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Syuhud
Sabtu, 28 Maret 2020 11:23 WIB
Terkait hal ini, Nurul Yatim meminta Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik memberikan perhatian atas keluhan Kades.
Sebab, lanjut Nurul Yatim, tingginya angka pekerja yang pulang kampung dari daerah terpapar Covid-19, tak diimbangi dengan cepatnya petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk jemput bola mengecak kondisi mereka.
"Kami kalau lapor ada TKI atau warga kami yang pulang kerja dari Jakarta dan daerah lain terpapar Covid-19, selang tiga hari baru diperiksa. Alasan petugas, k arena tak ada alat cukup dan keterbatasan petugas," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Nurul Yatim juga mengungkapkan bahwa saat ini kondisi perekonomian masyarakat di desa mulai oleng akibat wabah Covid-19. Banyak warga yang harus tinggal di rumah mengikuti anjuran pemerintah tak bisa cari penghasilan. Nurul Yatim berharap kepada Pemerintah agar benar-benar bisa menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
Sekadar diketahui, tren sebaran Covid-19 di Kabupaten Gresik terus naik. Hal ini bisa dilihat dari data orang dalam risiko (ODR) Corona yang hingga Jumat (27/3) sudah mencapai 675. Kemudian 90 orang dalam pemantauan (ODP) dan 22 pasien dalam pengawasan (PDP). (hud/ns)