Tafsir Al-Kahfi 4-5: Budayanya Orang Bodoh, Kok Dipuji-Puji | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Kahfi 4-5: Budayanya Orang Bodoh, Kok Dipuji-Puji

Editor: Redaksi
Minggu, 03 Mei 2020 22:40 WIB

Ilustrasi.

Lalu, dinyatakan oleh ayat nomor 5, bahwa keyakinan mereka itu asalnya dari mana?, dari kitab suci bukan, dari akal sehat juga bukan. Yang ada adalah dari pendahulu yang bodoh dan mengada-ada, entah siapa dia. Lalu diikuti begitu saja oleh generasi berikutnya tanpa pikiran yang waras dan tanpa akal yang sehat. "ma lahum bih min 'ilm wa la li 'aba'ihim".

Mereka tidak akan bisa menyebutkan sumber teologisnya secara valid. Juga kakek siapa yang punya keyakinan tersebut, identitasnya apa, kapasitasnya bagaimana? Paling-paling emosi dan memutus, pokok'e nenek moyang dulu-dulu, titik. Dalam studi agama, keyakinan macam itu adalah ciri keyakinan primitif. Makanya, penghujung ayat menyatakan, apa yang mereka yakini adalah bohong 100 pesen. "in yaqulun illa kadziba".

Dikatakan sebagai Tuhan yang punya anak, Tuhan sangat kecewa berat, sehingga memandang ucapan mereka itu sungguh besar dosanya, besar bohongnya, besar efeknya kepada umat setelahnya. "kaburat kalimah takhruj min afwahihim". Maka para penyebar atau yang mempropaganda keyakinan itu sungguh kelak akan berhadapan dengan Allah SWT.

Di dunia saja tidak bisa mengutarakan alasan teologisnya, apalagi di hadapan Tuhan nanti. Sekarang, masih bisa bergaya, tapi nanti? Tidak main-main al-qur'an menyatakan, bahwa keyakinan mereka salah dan ucapan mereka itu bohong besar.

Lihat, bagaimana keadaan orang bohong ketika di dunia ini. Pembohong, penipu, awal-awalnya bergaya dan elite, tapi setelah terbongkar kebohongannya dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya? Bisanya nangis, merunduk, dan menyesali. Dan sama sekali tak berguna. Apalagi jika dia pembohong keyakinan, malah parah lagi.

*Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag adalah Mufassir, Pengasuh Rubrik Tafsir Alquran Aktual HARIAN BANGSA, dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ), Tebuireng, Jombang.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video