Pemprov Jatim Beri Kuota 3.817 Kursi PPDB SMA-SMK Negeri bagi Anak Nakes Tangani Covid-19
Editor: MMA
Minggu, 31 Mei 2020 12:07 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien covid-19 kembali mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA SMK PK-PLK Negeri tahun ajaran 2020/2021 yang akan dimulai pada tanggal 8 Juni 2020 mendatang, para putra puteri tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien covid-19, diberikan kuota khusus.
BACA JUGA:
Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Khofifah Bahas Kepala Daerah Idaman di Pascasarjana Unair, Prof Badri Sebut Punya Jejak Istimewa
Di PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT
Kesuksesan Program OPOP Jatim, Khofifah: Akan Direplikasi di Thailand dan Malaysia
Dari total kuota PPDB SMA SMA Negeri Jatim mendatang, para putra putri tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien covid-19 mendapatkan kuota sebesar 1 persen.
"Kami siapkan kuota sebesar 1 persen bagi putra putri tenaga kesehatan sampai dengan sopir ambulans, yang telah mendedikasikan diri untuk penanganan pasien covid-19. Mereka adalah garda terdepan kita dalam melawan covid-19," kata Gubernur Khofifah dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (30/5/2020) malam.
Tepatnya yaitu jumlah kuota PPDB tahun ini ada sebanyak 381.752 siswa. Untuk menampung putra-putri tenaga kesehatan Jawa Timur disiapkan 1 persen dari seluruh kuota yang ada.
Maka total kuota yang disediakan untuk para putra putri tenaga kesehatan yang menangani covid-19 ada sebanyak 3.817 siswa. Kuota tersebut tersebar 1.542 SMA Negeri dan juga 2.081 SMK negeri di Jawa Timur.
Hitungan tersebut didapatkan setelah melakukan kalkulasi. Sebagaimana diketahui, jumah sakit rujukan covid-19 di Jatim ada sebanyak 99 rumah sakit. Sedangkan jumlah nakes yang menangani langsung pasien covid-19 per rumah sakit rata-rata ada sebanyak 10 hingga 40 orang.
Jika diambil angka maksimalnya dimana per rumah sakit ada sebanyak 40 orang yang terlibat langsung dalam penanganan covid-19, artinya ada sebanyak 3.960 orang tenaga kesehatan yang akan mendapatkan apresiasi ini.
Ketika diasumsikan jumlah terbesar ada 80 persen tenaga kesehatan hingga sopir ambulan yang anaknya akan masuk ke SMA SMK Negeri. Berarti akan ada sebanyak 3.168 orang siswa yang akan masuk ke SMA SMK Negeri.