Luput dari Bantuan, Pedagang Keliling Bikin Surat Terbuka ke Pemkab Pamekasan, Begini Isinya
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Yeyen
Selasa, 16 Juni 2020 19:04 WIB
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pandemi Covid-19 rupanya berdampak besar terhadap para pedagang keliling yang sehari-harinya berjualan di sekolah-sekolah di Kabupaten Pamekasan.
Sejak sekolah diliburkan karena pandemi Covid-19 pada pertengahan bulan Maret lalu, mereka kehilangan pelanggan. Bahkan ada yang terpaksa berhenti berjualan.
BACA JUGA:
Roadshow Polda Jatim Ajak Insan Media se-Madura Jaga Kondusifitas Pilkada Serentak 2024
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Pj Bupati Pamekasan Berikan Hadiah untuk Veteran
Dituntut 4 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba di Pamekasan Bakal Banding
Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
Namun nasib mereka tidak sama dengan nasib para PKL lainnya yang bisa mendapatkan bantuan. para pedagang ini rupanya luput dari bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dikeluarkan oleh pemkab setempat.
Seperti yang diungkapkan Suriadi Agus Pradana, pedagang mainan yang biasa berjualan keliling di setiap sekolah di Pamekasan, mewakili suara rekan kerjanya.
Ia menceritakan, bila rekan seprofesinya luput dari bantuan jaring pengaman sosial akibat dampak Covid-19 yang dikeluarkan oleh Pemkab setempat. Padahal kata dia, para pedagang keliling yang kesehariannya berjualan di sekolah inilah yang sangat terdampak akibat mewabahnya pandemi Covid-19.
Bahkan sebagian rekan kerjanya, kata Suriadi, ada yang sampai menjual kendaraan yang biasa mereka pakai untuk berjualan sehari-hari demi memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Kami sekarang sudah tidak memiliki penghasilan sama sekali. Rombong kami masih diistirahatkan sembari menunggu sekolah masuk," kata Suriadi, Selasa (16/6/2020).
Selain itu, Suriadi mengaku pernah membuat surat terbuka melalui media sosial facebook yang disampaikan kepada Pemkab Pamekasan perihal keluhan yang dialami para pedagang keliling sejak sekolah diliburkan.
Berikut isi surat terbuka yang pernah ditulis oleh Suriadi melalui media sosial facebook miliknya:
"Wahai Bupati Pamekasan beserta jajarannya, perlu kalian ketahui, ada beberapa rakyat anda yang kini terdampak nyata dari adanya pandemi Covid-19 ini.
Mereka adalah para pedagang keliling yang biasa berdagang di sekolah. Pedagang kecil yang biasa mengais rezeki receh di sekolah. Termasuk di dalamnya adalah saya sendiri yang berdagang mengais receh di setiap sekolah di wilayah Pamekasan.
Kini kami jadi PDP (Positif Dadi Pengangguran), akibat diliburkannya sekolah karena dampak dari pandemi Covid-19 ini.
Sangatlah miris keadaan kami saat ini, banyak dari teman-teman kami sampai menjual kendaraan bermotornya yang sehari-hari mereka pakai untuk berdagang demi menutupi kebutuhan hidup kami dan keluarga kami karena libur sekolah terus diperpanjang."