Temukan 37 Kasus Positif Covid-19, Pasar Keputran Surabaya Diliburkan Sepekan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Temukan 37 Kasus Positif Covid-19, Pasar Keputran Surabaya Diliburkan Sepekan

Editor: Nizar Rosyidi
Wartawan: Yudi Arianto
Senin, 20 Juli 2020 20:39 WIB

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto saat jumpa pers di kantornya. foto: YUDI A/ BANGSAONLINE

Day per day kita lakukan sterilisasi dan juga pembersihan, baik itu sarana prasarana maupun stan-stan yang kelihatan kotor dan bisa menimbulkan terjadinya penularan virus,” kata Eddy.

Nantinya, kata Eddy, sebelum para pedagang itu beroperasi kembali, mereka harus menunjukkan hasil tes swab dengan status negatif Covid-19 kepada petugas di Pasar Keputran. Nah, selama dilakukan sterilisasi itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya juga menyiapkan petugas tes swab di lokasi.

“Jadi kami mohon seluruh pedagang agar sukarela untuk melakukan tes swab, kita tidak usah takut hasilnya apa pun, ini demi kesehatan dan keselamatan warga Surabaya khususnya para pedagang,” katanya.

Kasatpol PP Surabaya ini berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama meningkatkan sense of crisis di masa pandemi Covid-19 ini. Sebab, untuk memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara-bersama.

“Sebab pandemi ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota, TNI, dan Polri, tapi tanggung jawab kita semua. Termasuk pedagang yang ada di Pasar Keputran,” papar dia.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha Surabaya, Muhibuddin menambahkan, Pasar Keputran merupakan salah satu pasar induk yang cukup besar di Kota Surabaya, dengan jumlah stan sekitar 1.200-an. Nah, selama diliburkan nanti, ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pedagang eceran yang biasa membeli di Pasar Keputran agar membeli di pasar lain.

“Intinya kita tidak melakukan penutupan pasar, tapi mensterilkan pasar dan lingkungan sekitar. Jika selama ini (pedagang) ambil di Pasar Keputran, maka nanti (selama diliburkan) mereka bisa cari tempat lain,” kata Muhibuddin.

Meski Pasar Keputran diliburkan, Muhibuddin memastikan bahwa transaksi penjualan para pedagang itu masih bisa tetap berjalan. Sebab, mereka juga punya jaringan di pasar-pasar yang lain. Selain itu pula, selama diliburkan para pedagang bisa menerapkan sistem penjualan jemput bola.

“Kalau kemarin pembeli yang jemput bola, kalau sekarang (selama diliburkan) penjual atau pedagang yang antar,” pungkas dia. (ian/zar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video