Viral, Ketua PWNU Jatim: Pendeta Hafal 15 Juz Al-Quran, Tapi Tak Hafal Injil, Kenapa
Editor: MMA
Senin, 28 September 2020 15:45 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Taushiah Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Marzuki Mustamar, saat menuntun ikrar tiga muallaf bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (25/9/2020) lalu viral.
Ikrar pembacaan syahadat tiga muallaf itu berlangsung usai salat Jumat dan disaksikan sebagian para jamaah salat Jumat yang belum pulang. Kiai Marzuki Mustamar memang kebetulan jadi khotib Jumat di Masjid Nasional yang didirikan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 10 Nopember 2000 itu.
BACA JUGA:
Pertemuan AIAT se-Indonesia di IAIN Kediri: Dorong Pengarusutamaan Riset Berbasis Surah
Sah, Gus Kikin Terpilih jadi Ketua PWNU Jatim dengan Dukungan 88 Persen
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Dua Nabi, Bapak dan Anak
Pro-Kontra Tesis Kiai Imaduddin Soal Nasab Ba'Alawi
Seperti diberitakan bangsaonline.com, Jumat, 25 September 2020 18:48 WIB, tiga muallaf yang masuk Islam itu adalah Aditya Bagus Marendra, Shanty Setio Rini, dan Yulius Kristiawan. Aditya Bagus Marendra semula beragama Kristen Katolik. Ia kelahiran Surabaya 3 Oktber 1974.
Begitu juga Shanty Setio Rini. Ia semula juga beragama Kristen. Ia lahir di Madiun pada 10 Mei 1996.
Lalu Yulius Kristiawan, asal Lumajang kelahiran 21 april 1977. Ia semula juga beragama Kristen. Namun kemudian merasa menemukan kebenaran dalam Islam.
Sebenarnya ada satu muallaf lagi bernama Jason Lawrenno M. Tapi pria kelahiran Surabaya, 24 juli 1993, yang juga beragama Kristen itu terlambat datang.
Saat memberi pemantapan iman kepada tiga muallaf itulah, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Gasek Malang Jawa Timur itu secara tegas menyatakan, bahwa manusia harus menyembah Tuhan. “Kalau bukan Tuhan jangan disembah,” kata Kiai Marzuki Mustamar.
Lalu Tuhan itu apa? “Tuhan itu adalah Maha Segala-galanya. Kalau gak Maha, bukan Tuhan. (Tuhan itu) Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Menghendaki, Maha Kasih Sayang, Maha Memiliki, dan lain sebagainya,” katanya.
Lalu, “Apa Isa itu Tuhan? Apa Isa itu Pencipta?,” kata Kiai Marzuki Mustamar dalam video channel youtube BANGSAONLINE TV berjudul: Tiga Muallaf Bersyahadat, Ketua PWNU Jatim Buktikan Nabi Isa Bukan Tuhan.
(KH Marzuki Mustamar saat menuntun baca dua kalimat syahdat Shanty Setio Rini,s alah satu muallaf yang masuk Islam, Jumat (25/9/2020). foto: bangsaonline.com)
Secara tegas Kiai Marzuki Mustamar menjawab: Nabi Isa bukan Tuhan. Menurut dia, Nabi Isa bukan pencipta. Buktinya, sebelum Nabi Isa lahir, jagat ini sudah ada. Berarti jagat bukan ciptaan Nabi Isa. Berarti Nabi Isa bukan maha kuasa. Ini berarti Nabi Isa bukan Tuhan.
Karena itu ia minta – terutama kepada tiga muallaf itu – tidak menyembah Nabi Isa. Juga tidak boleh menyembah Nabi-Nabi yang lain. “Menyembah para Nabi itu haram!” kata Kiai Marzuki Mustamar.
Tapi Nabi Isa kan lahir tidak alamiah, dari seorang ibu (Siti Maryam) tanpa ayah? Bukankah Nabi Isa punya banyak mukjizat? Apa itu bukan luar biasa?
Menurut Kiai Marzuki Mustamar, nabi-nabi lain juga banyak yang lahir tidak alamiah atau lahir di luar kebiasaan. Nabi lain juga banyak yang diberi mukjizat oleh Allah SWT.
Kiai Marzuki Mustamar memberi contoh Nabi Adam. Menurut dia, wujud Nabi Adam dicipta tanpa ayah dan ibu. “Kalau Isa dianggap anak Tuhan karena lahir lewat ibu tanpa bapak. Kenapa tidak menyembah Nabi Adam yng dicipta tanpa bapak dan ibu,” tanya Kiai Marzuki Mustamar.
Simak berita selengkapnya ...