Oknum Polisi di Banyuwangi Diduga Terlibat Penarikan Mobil Kredit Macet
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Herry Sulaksono
Rabu, 17 Maret 2021 20:26 WIB
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Lagi-lagi oknum polisi diduga terlibat dalam proses penarikan mobil nasabah kredit macet di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut dikuatkan dengan kedatangan petugas kepolisian berseragam lengkap dengan mengunakan kendaraan dinas dan para debt collector dalam waktu yang hampir bersamaan.
Peristiwa tersebut dialami oleh Rahmat Hidayat Sugihartono yang akrab disapa Tono (32), warga Kelurahan Penganjuran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Kepada wartawan, Tono menceritakan kronologi kejadian penarikan mobil berawal ketika angsuran mobil Datsun miliknya di salah satu perusahaan finance mengalami keterlambatan.
BACA JUGA:
Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
Lima Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Usai Aniaya Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi
Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
Positif Narkoba, Oknum Perwira di Banyuwangi Dinonaktifkan
"Saya akui saya telat gara-gara pekerjaan sepi akibat pandemi. Tetapi saya sudah mengangsur dapat 33 kali dari tenor 59 bulan. Kurang 26 kali lagi lunas," kata Tono.
Namun, ketika dia sedang beristirahat di warung kopi sekitar daerah Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi pada Rabu (10/3/2021) lalu, tiba-tiba muncullah gerombolan debt collector sekitar enam orang yang dibarengi kedatangan dua oknum anggota polisi berseragam dengan menggunakan mobil dinas.
"Para debt collector itu mengatakan kepada saya ingin menarik mobil Datsun milik saya karena sudah lama terlambat. Tetapi saya tidak bersedia, karena saya masih dalam tahap melakukan negoisasi kepada pihak finance untuk meminta keringanan pelunasan," kata Tono.
Namun, ketika Tono sedang berusaha menghubungi seseorang, tanpa seizinnya kunci mobilnya yang ditaruh di atas meja warung diambil oleh salah seorang debt collector.
Kemudian saat itu juga, dia diminta untuk datang ke kantor polisi terdekat untuk dimediasi. Para debt collector itu juga menjanjikan akan mempertemukannya dengan pihak finance dan mantan istrinya yang menjadi atas nama mobil tersebut.
Bahkan, kata Tono, oknum polisi yang saat itu berbarengan dengan para debt collector itu ikut meyakinkanya untuk dapat diselesaikan di kantor polisi.
"Daripada ramai-ramai di sini, diselesaikan di polsek saja," kata Tono menirukan ajakan oknum polisi tersebut.
Simak berita selengkapnya ...