Tekan Prevalensi Remaja Merokok, Pemkot Kediri Ikut Dialog Publik
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 30 April 2021 09:37 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Peningkatan konsumsi rokok adalah ancaman serius bagi Indonesia, apalagi pada tingkat anak dan remaja. Menurut data yang disampaikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevelensi merokok usia 10-18 tahun meningkat 9,1 % di tahun 2018. Ini berarti 1 dari 10 anak di Indonesia merokok.
Tingginya prevalensi ini juga menyebabkan peningkatan penyebaran penyakit tidak menular seperti hipertensi, jatung, diabetes militus, dan penyakit lainnya. Mengingat hal ini, Kamis (29/4), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar Dialog publik Pemanfaatan Pajak Rokok Daerah (PRD) dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
BACA JUGA:
KSF ke-7 Tutup Hari Jadi ke-1145 Kota Kediri
Kota Kediri Kembali Salurkan BLT, Pj Zanariah: Belanjakan yang Bermanfaat
Pemkot Kediri Selenggarakan Layanan Pemeriksaan untuk Seluruh Pegawai
Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan untuk Guru Pendamping Khusus Sekolah Inklusi Tingkat TK hingga SMP
Untuk mendukung penekan prevalensi merokok di Indonesia, Pemkot Kediri ikut bergabung dalam dialog publik di ruang Command Center, Balai Kota Kediri, Jumat (30/4). Diwakili oleh Sekretris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Kota Kediri Edi Darmasto, dan Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Zachrie Ahmad.
Selain sebagai salah satu rangkaian peringatan hari tanpa tembakau nasional yang jatuh pada bulan Mei mendatang, dialog publik ini juga bertujuan mengajak seluruh pihak terkait untuk lebih memahami tentang dinamika pemanfaatan pajak rokok daerah dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau.
Dialog ini juga sebagai sarana berbagi pengalaman bagi Pemerintah Daerah, sehingga bisa menjadi masukan bagi para pengambil kebijakan terkait untuk menyempurnakan regulasi. Dialog publik ini dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono.