Dukung Visi-Misi Wali Kota, Barenlitbang Kota Kediri Gelar Diseminasi Hasil Kajian Penelitian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dukung Visi-Misi Wali Kota, Barenlitbang Kota Kediri Gelar Diseminasi Hasil Kajian Penelitian

Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 14 Desember 2021 19:22 WIB

Kegiatan Diseminasi di Hotel Lotus yang digelar oleh Barenlitbang Kota Kediri. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui badan perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan (Barenlitbang) telah mengkaji dan melakukan survei pada masyarakat. Ini dilakukan untuk mendukung visi dan misi Wali dalam mewujudkan kota yang unggul dan makmur dalam harmoni.

Barenlitbang telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan kajian dan penelitian, yakni Universitas Brawijaya (Unibraw) dalam penyusunan dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat dan Indeks Minat Baca, dalam penyusunan dokumen Indeks Kerukunan Umat Beragama serta PT Sucofindo Surabaya dalam penyusunan Indeks Kota Layak Huni.

Hasil dari penelitian-penelitian tersebut telah didiseminasikan (salah satu bentuk kegiatan pertanggungjawaban akademik yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk kegiatan penelitian yang telah dilakukan) kepada perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) organisasi perangkat daerah (OPD), lurah, camat, dan puskesmas se-.

Kepala Barenlitbang , Chevy Ning Suyudi, mengatakan bahwa hasil masing-masing kajian dan survei sudah sangat baik. "Keempat capaian tersebut mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya," ujarnya, Selasa (14/12).

Ia memaparkan satu per satu hasil penelitian, dimulai dari Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan pada 72 unit layanan publik dengan responden 10.192 orang dan menghasilkan nilai IKM 2021 rata-rata sebesar 3,51.

"Nilai tersebut masuk dalam kategori baik dan mengalami peningkatan 0.03 poin dari tahun sebelumnya, yaitu 3,49," tuturnya.

Kajian kedua adalah Indeks Kota Layak Huni, dengan 384 responden yang tersebar di 3 kecamatan dan memiliki 30 indikator menghasilkan nilai 77,80. Capaian ini juga meningkat dari tahun 2020 yaitu 72,60.

"Hasil ini menggmbarkan semakin layak dihuni untuk masyarakat," kata Chevy.

Capaian ketiga adalah Indeks Kerukunan Umat Beragama, dengan nilai 3,97. "Nilai ini termasuk kategori tinggi dan mencermin adalah kota yang kondusif," ungkapnya.

Hasil kajian keempat, yaitu Indeks Minat Baca telah mencapai angka 79,7 (kategori tinggi). Nilai ini melebihi target pada dokumen RPJMD 2020-2024 sebesar 78,2 dan meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar 73,7.

Dari keempat hasil capaian tersebut, Chevy menuturkan bakal terus meningkatkan dan memperbaiki unsur-unsur penilaian yang masih kurang, salah satunya unsur sarana prasarana pada IKM yang memiliki nilai terendah.

"Pemenuhan sarpras ini sudah kita bahas bersama Pak Wali Kota. Terutama untuk sarana tempat pelayanan publik yang memadai, seperti tempat pelayanan DPMPTSP. Ke depannya masih kita rencakan apakah akan diperbaiki atau menyewa tempat lain," paparnya.

"Untuk meningkatkan unsur lainnya, seperti waktu penyelesaian, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, produk spesifikasi jenis pelayanan dan persyaratan pelayanan sudah ditindaklanjuti agar OPD, kelurahan dan puskesmas dapat memperbaikinya," ucap Chevy.

Sedangkan untuk meningkatkan Indeks Kota Layak Huni, ia menuturkan bahwa dari 30 indikator ada 11 indikator yang memiliki nilai cukup dan di tahun 2022 mendatang Pemkot Kediri sudah merencakan perbaikan perbaikan salah satu indikator, yaitu fasilitas pejalan kaki atau trotoar yang dinilai harus segera diperbaiki.

"Di tahun 2022 perbaikan fasilitas pejalan kaki akan kita buat sebagai percontohan fasilitas yang nyaman dan ramah disabilitas," ujarnya.

"Ke depannya memang pak wali kota sudah memberikan arahan untuk setiap pembangunan harus inklusif, dengan mempertimbangkan fasilitas-fasilitas untuk disabilitas," imbuhnya.

Chevy menambahkan, terdapat 5 arahan Wali untuk meningkatkan kinerja OPD, yaitu digitalisasi, kolaborasi program atau kegiatan, integrasi, pembangunan inklusif, dan inovasi. 

"Untuk inovasi, di tahun 2022 setiap OPD minimal harus memiliki 1 inovasi dan di tahun 2023 setiap bidang minimal harus memiliki 1 inovasi. Ini agar kinerja OPD dapat memaksimalkan kinerjanya. Tujuan kita ke depan untuk mewujudkan kelima arahan tersebut," pungkasnya. (uji/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video