![Rayakan Tahun Baru Imlek, Wali Kota Mojokerto: Maknai Sebagai Penyemangat Rayakan Tahun Baru Imlek, Wali Kota Mojokerto: Maknai Sebagai Penyemangat](/images/uploads/berita/700/3c4e324b0f20c9f81e3776204658f805.jpg)
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tahun Baru Imlek Tahun 2022 (2573 kongzili) harus dijadikan sebagai salah satu simbol penyemangat untuk kembali bangkit di masa pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, saat menghadiri peringatan Tahun Baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Sian Kiong, Selasa (1/2).
BACA JUGA:
- Sambut Tahun Baru 1446 H, Pemkot Mojokerto Gelar Ngaji Bareng Gus Mus
- Ratusan Simpatisan Deklarasi Dukung Ning Ita di Pilwali Mojokerto 2024
- Polres Mojokerto Kota dan Kodim 0815 Gelar Patroli Skala Besar Jaga Kamtibmas Jelang 1 Muharam
- Menuju PON XXI Aceh, PABSI Jatim Gelar Seleksi Atlet Cabor Angkat Besi
"Hari ini kita maknai sebagai penyemangat kita bersama bahwa kesederhanaan dalam pembatasan ini sesuai dengan protokol kesehatan, jangan menyurutkan semangat kita bahwa kita akan mampu lebih bangkit kembali setelah adanya pandemi," ujarnya.
Ia menuturkan, seluruh kehidupan umat beragama di Kota Mojokerto sangat harmonis. Menurut dia, semua pemeluk agama dan kepercayaan dapat hidup berdampingan dengan damai serta selalu bersinergi menabur kebaikan antar-agama lainnya. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama RI pada tahun 2021 atas harmonisnya kehidupan beragama dan berbudaya di Kota Mojokerto.
Meski digelar apa adanya, Wali Kota Mojokerto mengapresiasi semangat imlek tahun ini dan menilai kesederhanaan tersebut tidak menyurutkan antusias warganya.
"Perayaan Imlek ini merupakan salah satu kekayaan akan budaya yang ada di Kota Mojokerto, walau digelar sederhana kami merasakan semangat Imlek," kata Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.
Ia juga menaruh harapan besar terhadap akulturasi budaya yang ada di Kota Mojokerto bukan menjadi perpecahan, namun menjadi kekuatan. Hal itu sudah terwujud dengan adanya pawai budaya oleh semua lapisan masyarakat di Kota Onde-Onde.