"Kami sabagai alumni SMAN 1 Bangil sama sekali tidak menolak konsep Taruna Madani, bahkan kami mendukung asalkan keberadaan Taruna Madani tidak mengurangi kuota siswa baru. Malah saya lebih senang jika SMA Taruna Madani Jatim di Bangil tidak satu komplek dengan SMANBA. Artinya, para alumni tidak lagi dihantui hilangnya SMAN 1 Bangil," ujarnya.
Sementara Agus Sukariyanto menyatakan akan menampung dan menindaklanjuti setiap unek-unek yang disampaikan dalam forum.
"Soal pembangunan konstruksi gedung asrama untuk siswa Taruna Madani saya tidak tahu. Pasalnya, tidak ada laporan kegiatan pembangunan gedung. Kalau tak ada dokumen sama sekali, berarti itu bangunan liar," kata Agus.
Agus sempat menepis keterangan Wakil Komite SMAN 1 Bangil, Abdurrahman, yang menyebut pembangunan gedung asrama itu berasal dari bantuan gratis.
"Saya tidak yakin itu bantuan gratis. Kita di ruangan ini sudah tahu ceritanya," kata Agus.
Dijelaskan, untuk keperluan asrama siswa SMA Taruna Madani tahun ini dianggarkan belanja barang dan jasa Rp 5,5 miliar. Saat ini masih proses lelang konsultan perencanaan.
"Sekira bulan Juli lelang dan saya berharap Desember sudah selesai, bisa ditempati," terang dia. (ard/par)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News