PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Para kades di Kecamatan Gempol yang mengikuti sosialisasi pengendalian dan evaluasi program pembangunan tahun 2022 di aula ruang pertemuan Kantor Kecamatan Gempol pada Senin (28/03/2022), kecewa. Mereka menganggap kegiatan tersebut hanya lips service belaka.
Pasalnya, puluhan program pembangunan yang dipaparkan oleh tim Administrasi Pembangunan Pemkab Pasuruan terkesan simbolis dan bukan aspirasi yang diusulkan di Musrenbang tahun 2021 lalu.
BACA JUGA:
- Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah
- Sertifikat Ratusan Warga Tambaksari Dikembalikan, Tapi Ada yang Diambil Perangkat RT
- Tim Hukum Paslon Mudah Berharap Polisi Segera Tangkap Pelaku Pelemparan Batu Mobil Gus Mujib
- Mobil Cabup Pasuruan Gus Mujib Dilempar Batu OTK Malam Hari
Mereka mengungkapkan, puluhan program pembangunan dari beberapa OPD yang akan direalisasikan tahun 2022 itu mayoritas usulan dari legislatif, bukan usulan yang disampaikan saat musrenbangdes.
“Yang diundang di acara sosialisasi ini bukan hanya para kepala desa, tapi juga pengurus madin, TPQ, dan tokoh masyarakat, tapi mereka hanya mendengarkan program yang bukan usulan kami. Apa gunanya dilakukan musrengbangdes,“ tegas salah satu kades yang enggan disebutkan namanya ini.
Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Gempol Suyanto yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com tidak bisa memberikan komentar banyak terkait dengan 29 program pembangunan 2022 yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut.
“Soal itu saya bingung mau jawab apa, tapi kita masih bersyukur ada program pembangunan turun di wilayah Kecamatan Gempol,“ jelasnya.