Puluhan Rumah Terancam Longsor ke Dalam Sungai Bengawan Solo

Puluhan Rumah Terancam Longsor ke Dalam Sungai Bengawan Solo LONGSOR. Puluhan rumah di bantaran Sungai Bengawan Solo turut Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan terancam longsor ke dalam sungai. (Eky Nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO (BANGSAONLINE.com) - Bantaran atau tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro , tepatnya di Dusun Baru RT 11 dan RT 14 RW 03 Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan. Akibat itu puluhan rumah di dekat lokasi terancam terseret ke dalam sungai.

Jarak rumah warga dengan bibir bantaran sungai yang ambrol tinggal 2 sampai 3 meter. Sehingga kondisi itu dikhawatirkan warga sekitar.

Baca Juga: BPK RI Data Warga Penerima Bantuan Rumah di Desa Selopuro Nganjuk

Rumah warga yang terancam terseret yakni rumah Ngainah, Simah, Kami, Pasiyan, Tinem, Bibit, Maryoto, Wardoyo, Sadi, dan Slamet. Setiap rumah di pinggiran sungai itu dihuni oleh dua sampai tujuh orang.

Bantaran Sungai Bengawan Solo ambrol dan sepanjang 500 meter dengan lebar 60 meter dari kondisi semula. Sedangkan, kedalaman sekitar 20 meter. Bantaran yang itu persis berada di daerah kelokan air Sungai Bengawan Solo. Saat air Bengawan Solo sedang naik, air mengalir deras menghantam tebing bantaran itu lalu ambrol. Akibatnya, tanah bantaran terus terkikis dan mendekati halaman rumah warga.

Bibit, salah satu warga mengatakan, bantaran itu sejak 2011 dan terus melebar. Dulu, kata dia, jarak rumahnya dengan bibir sungai sekitar 60 meter. Namun, setelah terjadi kini jarak rumah dengan tebing yang tinggal dua meter.

Baca Juga: Demi Keselamatan Bersama, Warga di Dusun Kajar Kediri Diimbau Tinggalkan Rumah saat Hujan

“Saat terjadi banjir, saya cemas sekali kalau rumah yang kami tinggali ini ikut terseret . Kalau malam jarang bisa tidur karena sering mendengar suara tanah yang ambrol tercebur sungai,” ujar Bibit Minggu (13/4).

Dia menuturkan, sebenarnya ia dan warga lainnya yang tinggal di dekat lokasi ini ingin segera pindah ke lokasi yang lebih aman. Akan tetapi, kata dia, ia dan warga lainnya tidak mempunyai lahan lain. Selain itu, biaya untuk membongkar dan memindah rumah juga tidak sedikit.

“Mau bagaimana lagi, terpaksa kami bertahan di rumah ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Dinsos Kabupaten Kediri Gelar Simulasi Penanganan Korban Bencana Tanah Longsor

Sementara itu, kondisi air Sungai terpanjang di pulau jawa itu sejak tadi pagi terus naik. Sebab, daerah hulu seperti Ngawi, Madiun dan Ponorogo diguyur hujan deras. Meski naik, air belum menyentuh level siaga dan menggenangi rumah warga sekitar bantaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Longsornya Gunung Batu Alam Cirebon':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO