BKPM Tinjau Investasi Potensial di Jatim

BKPM Tinjau Investasi Potensial di Jatim Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Franky Sibarani berdiskusi dengan Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto. Foto:yuli iksanti/BANGSAONLINE

SURABAYA (BANGSAONLINE.com) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Franky Sibarani mengunjungi sejumlah proyek potensial di Jawa Timur, di antaranya yaitu Terminal Teluk Lamong (TTL) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, kemarin.

“Melihat sejauh mana kesiapan kita menerima di kawasan industri,” kata Franky, kepada wartawan sembari melayari Selat Madura dengan Kapal Pesiar Artama, milik Pelindo Marine Service (PMS) menuju ke JIIPE.

Baca Juga: Ide Luhut soal Family Office, Bagaimana Efeknya Jika Diterapkan di Madura?

Franky memaparkan, terkait usaha peningkatan penanaman modal nasional, pemerintah untuk 5 tahun ke depan gencar menawarkan 15 kawasan industri. Selain itu pemerintah juga berencana membangun infrastruktur 24 pelabuhan di penjuru negeri.

Saat ini Jawa Timur termasuk dalam lima provinsi tujuan utama nasional dengan rasio sebesar 40 persen. “Jika Terminal Teluk Lamong dan JIIPE serta infrastruktur pendukung lain telah benar-benar siap, rasio Jatim bisa naik hingga mencapai 70 persen,” ungkapnya.

Franky melihat langsung kesiapan TTL yang merupakan terminal eco-greenport pertama di Indonesia yang dikelola oleh BUMN Kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III.

Baca Juga: Cara Cek Pinjol yang Sudah Berizin OJK Melalui WhatsApp

Franky berdiskusi dengan Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto dan Direktur Utama TTL Prasetyadi di menara kontrol. Truk yang beroperasi di terminal petikemas dan curah kering ini, berbahan bakar gas (CNG) untuk mengurangi gas buang.

Sebagian besar lampu penerangan menggunakan LED yang hemat energi dan ada juga yang bertenaga surya. “Peralatan di sini menggunakan tenaga listrik, bukan diesel. Kami terus mencoba mengurangi emisi gas buang,” tegas Prasetyadi.

Konsep hijau TTL diyakini akan menarik bagi investor seiring meningkatnya kesadaran akan pelestarian lingkungan secara global.

Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Warga Tak Tolak Investasi, ini Janji Pemerintah untuk Pulau Rempang

Djarwo kemudian memaparkan bahwa Pelindo III tidak hanya membangun pelabuhan, tetapi juga menyiapkan infratsruktur akses logistik pelabuhan. “Terminal Teluk Lamong merupakan terminal multimoda yang konektivitasnya akan dikembangkan via jalan tol, fly-over, monorail, dan rel KA,” ujarnya.

Sayangnya tahap pengembangan aksesibilitas terhambat oleh lambatnya sejumlah proses perizinan di birokrasi pemerintah, meski sudah rapat berkali-kali. “Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mempunyai 32 rute pelayaran domestik atau yang terbanyak di Nusantara. Perannya sangat penting bagi konektivitas logistik negeri,” tambahnya.

Menyikapi ini, Franky mengatakan bahwa BPKM siap mendukung percepatan proses pengurusan surat tersebut ke instansi terakit, demi mendukung peningkatan . “Pemerintah harus membenahi perizinan agar semua program pembangunan berjalan lancar,” tegasnya.

Baca Juga: Bertambah, Korban Penipuan Berkedok Investasi Pakan Ternak di Jombang Lapor Polisi

Terkait JIIPE, Franky memaparkan betapa potensialnya megaproyek kerjasama antara Pelindo III dan PT AKR Corporindo, Tbk. Kedua pemain besar di industri logistik dan infrastruktur nasional ini mengelola JIIPE melalui pengembangan bersama antar anak usahanya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia dan PT Usaha Era Pratama Nusantara.

“JIIPE memiliki potensi kapasitas hingga 1.119 tenant di kawasan industri, sehingga dapat menarik hingga 123.750 orang tenaga kerja,” ujar Franky detil.

“Tenant ini akan masuk karena adanya fasilitas, maka BPKM akan mendorong dengan pelayanan One Stop Service dan memastikan nya on-going (proyeknya terus berjalan),” pungkasnya.

Baca Juga: Simpanaset Tawarkan Keuntungan 60 Persen Hanya dengan Investasi Rp20 Juta Selama 2 Tahun

JIIPE akan menjadi kawasan industri yang sangat efisien dengan luas hingga 2.933 hektar yang terintegrasi dengan pelabuhan yang berkedalaman -16 meter, sehingga dapat disandari kapal-kapal besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO