Suara Wali Kota Surabaya di TL Membosankan, Pengendara Kepanasan, Butuh Hiburan

Suara Wali Kota Surabaya di TL Membosankan, Pengendara Kepanasan, Butuh Hiburan Para pengendara sepeda motor di Jalan Dr Mostopo Surabaya berhenti karena lampu merah di triffic light (TL ) itu menyala. Di triffic light (TL) ini suara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi setiap saat terdengar keras. Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya tampaknya perlu mendengarkan suara warga Kota Surabaya. Terutama keluh kesah para pengendara sepeda motor yang kepanasan menunggu lampu merah yang menyala berganti kuning dan hijau di (TL) di perempatan Kota Surabaya.

Panase koyok ngene disuguhi pidato wali kota. Mbok yo lagu-lagu seng enak dirungukno ta opo (panasnya matahari kayak gini disuguhi pidato wali kota. Ya dikasih lagu-lagu yang enak didengarkan atau apa gitu),” ujar Diah Kusuma, perempuan pengendara sepeda motor. Ia tiap hari berpacu dengan panas matahari karena profesinya menuntut banyak di lapangan.

Baca Juga: Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024

Gondrong Pamungkas, pengendara lain, langsung tertawa.

Lah Iyo mosok pidato terus (Iya masak selalu pidato),” katanya sambil tertawa. “Kan enak dikei lagu-lagu Suroboyoan. Syukur lagu dangdut, ” tambahnya sembari tertawa.

Intinya, mereka ingin area publik di kota Surabaya banyak dihiasi asesoris dan nilai kepahlawanan yang menyenangkan, bukan pidato monoton.

Baca Juga: Gus Iqdam Doakan Menang dan Minta Jemaah Coblos Khofifah dan Eri Cahyadi di Pilkada 2024

“Ya, lagu-lagu yang membuat warga terhibur, tapi ada nilai edukasinya,” kata Diah Kusuma.

Ia mengakui bahwa awalnya pidato Wali Kota Eri Chayadi itu bagus dan sangat bermanfaat, terutama saat pandemic Covid-19.

“Imbaun itu bagus. Karena mengandung edukasi kepada warga Kota Surabaya. Tapi itu diperlukan hanya pada saat-saat tertentu. Kalau tiap hari disuguhi pidato ya . Sekarang berganti materi lagi,” katanya.

Baca Juga: Gus Iqdam: Khofifah itu Tawadhu dan Andhap Asor

Seperti diberitakan, memasang rekaman suara Wali Kota Surabaya lewat pengeras suara di setiap . Suara Wali Kota terdengar keras mengajak warga Kota Surabaya. Semula temanya soal Covid-19. Kemudian terkait ekonomi. Kini soal ucapan Lebaran atau Idul Fitri.

’’Saya , wali kota Surabaya. Tolong bantu saya untuk memutus mata rantai Covid-19. Jalankan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan. Ketika kita bergotong royong, bekerja keras dengan ikhlas, dan terus berdoa, insyaallah Covid-19 bisa kita selesaikan,’’ demikian cuplikan suara .

Rekaman suara Wali Kota Surabaya itu terdengar hampir di semua TL. Diantaranya di perempatan Jl Prof Dr Moestopo. Perempatan ini dekat Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan juga dekat dua Rumah Sakit. Yaitu Rumah Sakit Dr Soetomo dan Rumah Sakit Husada Utama.

Baca Juga: Diiringi Pawai, Eri-Armuji Berangkat Daftar Pilwali ke KPU Surabaya Naik Becak

Dikutip Jawapos.com, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Surabaya Irvan Wahyudrajad mengungkapkan, sebetulnya program itu mulai berjalan sejak 2020. Yaitu, di akhir masa kepemimpinan mantan Wali Kota Tri Rismaharini. ’’Saat itu masih terbatas,’’ kata Irvan.

(Foto Wali Kota Surabaya . Foto: Antara)

Menurut dia, pada masa Wali Kota Eri, jumlahnya terus diperbanyak. Saat ini tersebar di 18 titik traffic light. Terutama di jalan-jalan protokol yang padat lalu lintas. Salah satunya TL HR Muhammad. Di sana, rekaman imbauan wali kota dipasang di semua lajur. Hal serupa terpasang di TL Taman Mayangkara. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO