KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Madiun, Maidi, memberikan ancaman tidak akan memberikan izin untuk kegiatan perguruan silat. Hal ini diungkapkan Maidi usai menggelar rakor bersama Forkopimda dan IPSI Kota Madiun, Senin (23/5/2022) malam.
Rakor itu digelar menyikapi insiden saling lempar batu serta perusakan beberapa atribut di tepi jalan yang dilakukan anggota perguruan pencak silat usai acara halal bihalal.
BACA JUGA:
- Penuh Antusias, Masyarakat Harapkan Haul Panembahan Ronggo Djumeno Jadi Ikon Kota Madiun
- Peringati Maulid Nabi dan Haul Panembahan Ronggo, Para Budayawan Kenalkan Seni Khas Asli Madiun
- Pasangan Maidi dan Bagus Daftar Bacawali-Bacawawali ke KPU Kota Madiun
- Ajak Warga Kibarkan Merah Putih pada 1 Agustus, Pemkot Madiun Bagikan Ribuan Bendera
"Halal bihalal itu kan menghadirkan kedamaian. Namun bila kedamaian tidak hadir di situ, ya halal bihalal kita tiadakan," ujarnya.
Jika setelah rakor ini kerusuhan terulang lagi, Maidi meminta pengurus perguruan silat yang bertanggung jawab. "Nantinya bagi mereka yang menimbulkan kerusuhan akan dilakukan pendadaran ala militer di 501. Karena itu semua telah menjadi kesepakan dari rakor forkopimda," tegas Maidi.
"Bila tidak bisa menciptakan kedamaian, keamanan, dan kenyamanan Kota Madiun, untuk perizinan (kegiatan perguruan silat) nanti tidak akan saya izinkan," imbuhnya.
Selain forkopimda dan pengurus IPSI kota Madiun, rakor itu juga dihadiri dua perguruan pencak silat. Mereka membahas langkah-langkah untuk menciptakan kondusivitas Kota Madiun.
Hasilnya, dua perguruan silat sepakat menjadikan Kota Madiun kembali kondusif. "Yang jelas, kesepakatannya kejadian kemarin tidak akan terulang. Karena kemarin ada miss dan tidak adanya izin. Sehingga nantinya itu tidak terulang kembali," terang Maidi. (dro/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News