Cegah Penyebaran Hepatitis Akut, RSD dr Soebandi Jember Lakukan Sosialisasi dan Edukasi

Cegah Penyebaran Hepatitis Akut, RSD dr Soebandi Jember Lakukan Sosialisasi dan Edukasi Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat memberi keterangan kepada awak media di RSD dr Soebandi.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - RSD dr Soebandi melakukan langkah pencegahan akut dengan mengadakan sosialisasi dan edukasi yang informatif serta edukatif kepada masyarakat. Direktur RSD dr Soebandi, Hendro Sulitijono, mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk penanganan penyakit misterius itu.

"Begitu besarnya informasi yang simpang siur di media sosial maupun di masyarakat terkait dengan merebaknya akut dengan penyebab yang tidak jelas. Dan tentunya hal ini membahayakan apabila masyarakat tidak menerima informasi secara tepat," ujarnya, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember

Bupati , Hendy Siswanto, menyampaikan respons positif atas upaya yang dilakukan RSD dr Soebandi. Menurut dia, rumah sakit tipe B itu sudah melakukan hal yang tepat dengan melakukan antisipasi secara tindakan dan edukasi atas penyebaran penyakit yang mungkin bakal menjadi pandemi.

"Terus terang saja, inilah fungsi dari adanya rumah sakit daerah. Hari ini, RSD dr Soebandi mempunyai satu semangat untuk memiliki tanggung jawab, merasa bertanggung jawab terhadap masyarakat ," kata Hendy. 

"Ini lah kegunaannya masyarakat memiliki rumah sakit daerah, saya atas nama Pemkab memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada dr Hendro dan Rumah Sakit dr Soebandi," imbuhnya.

Baca Juga: Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya

Ia menyebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih tidak mengetahui penyebab akut. Hendy menilai, masyarakat di wilayahnya sangat minim akan informasi itu dan hanya 1-3 persen yang mengetahui persoalan ini. 

Bupati meyakini bahwa para dokter yang banyak mengetahui tentang penyakit misterius itu. Ia menegaskan kepada perangkat daerah serta jajaran OPD untuk meneruskan edukasi tentang akut kepada masyarakat.

"Kami yakin dokter banyak yang tau. Nah, kawan-kawan, camat, lurah, kades, semua, tujuannya adalah panjenengan semua harus meneruskan ini (edukasi) kepada masyarakat di bawahnya. Harus gayung bersambut. Tidak mungkin jika RSD dr Soebandi bekerja sendiri," tuturnya.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan

Hendy turut membandingkan akut dengan Covid-19 yang masih berjalan hingga kini. Ia berharap ada tindakan yang sama agar tidak sampai terjadi pandemi baru.

"Covid masih berjalan. Usaha kemarin seperti penanganan covid dengan vaksin. Hepatitis akut kami harap juga bisa diperlakukan sama, melakukan sosialisasi untuk langkah pencegahan. Itu lebih bagus, daripada menangani saat sudah merebak kasus di mana-mana," paparnya.

"Semoga ikhtiar ini bisa tercapai, dan alhamdulillah hari ini belum ada kasus ( akut). InsyaAllah tidak ada kasus. Tapi akut yang belum diketahui obatnya, penyebabnya, ini justru harus kita waspadai," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024

Bupati Hendy bakal memerintahkan dinas pendidikan sebagai OPD terkait agar segera melakukan penyuluhan di sekolah guna mengedukasi dan menginformasikan kepada orang tua serta anak-anak mengenai akut. Secara umum, penyakit ini masih diduga menyerang anak usia di bawah 16 tahun.

"Saya minta Kominfo nanti sampaikan kepada dinas pendidikan, untuk PAUD itu kan ada ribuan anak ya, orang tuanya diberi tau jangan sampai anaknya terjangkit akut. Diadakan di sekolah- sekolah ya. Nanti kalau nggak bisa menyampaikan, ya minta tolong dokter-dokter di puskesmas," pungkasnya. (yud/bil/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Nekat Ritual di Laut, 10 Warga Jember Meninggal Tersapu Ombak':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO