Di Depan Wapres, Kiai Asep: Penghapusan Frasa Madrasah Lukai Hati Umat Islam

Di Depan Wapres, Kiai Asep: Penghapusan Frasa Madrasah Lukai Hati Umat Islam Wakil Presiden RI Prof Dr KH Ma'ruf Amin, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Sarasehan dan Pengukuhan Pergunu hasil Kongres III di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022). Foto: ROCHMAT SAIFUL ARIS/ BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menegaskan bahwa penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas melukai hati bangsa Indonesia, terutama umat Islam.

“Penghapusan itu sangat melukai bangsa Indonesia, terutama umat Islam. Sebelumnya, Dirjen Kebudayaan juga telah menghapus pahlawan NU,” tegas Saifuddin Chalim di depan Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan pada Sarasehan dan Pengukuhan hasil Kongres III di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).

Hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Bara), dan pengurus , serta para kiai se-Jawa Timur.

Penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas itu menjadi salah satu rekomendasi Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama () yang digelar pada 27 hingga 28 Mei 2022 di Pondok Pesantren Pacet Mojjokerto Jawa Timur.

Menurut , ada dua rekomendasi penting dalam Kongres III bertema “Guru Mulia, Membangun Peradaban Dunia” itu. “Soal dan penghapusan frasa Madrasah dalam UU Sisdiknas,” tegas pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.

mengaku akan terus berjuang untuk frasa Madrasah agar tercantum dalam UU Sisdiknas.

bahkan mengaku akan segera ke Jakarta untuk menyampaikan rekomendasi kepada Presiden, Mendikbudristek, Komisi VIII dan X DPR RI.

“Saya bersama pengurus pusat akan secepatnya ke Jakarta,” kata .

(Perserta Kongres III di Pondok Pesantren Pacet Mojokerto. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com)

Menurut dia, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto sudah menunggu rekomendasi . “Kata Pak Yandri, kalau draft UU Sisdiknas tidak mencantumkan frasa Madrasah, maka draft itu tidak layak disampaikan kepada DPR. Karena itu Pak Yandri menunggu rekomendasi Kongres ,” tegas .

Yandri Susanto memang hadir dan menyampaikan sambutan pada Kongres III yang digelar di Pondok Pesantren pada 27-28 Mei 2022 lalu. Ia bahkan sempat dipuji Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa karena punya komitmen tinggi terhadap pendidikan Islam. Padahal, kata Khofifah, dapil Yandri Susanto bukan Jawa Timur, tapi Jawa Barat. 

Seperti diberikan BANGSAONLINE.com, Wakil Presiden () RI KH Ma'ruf Amin secara tegas mendukung rekomendasi Kongres III Persatuan Guru Nahdlatul Ulama () yang di antaranya menolak (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dilegalkan.

Menurut Kiai Ma’ruf Amin, selain dilarang dalam ajaran Islam juga cermin dari cara berpikir yang menyimpang dan akhlak yang buruk.

"Itu perilaku menyimpang. Perilaku seksual menyimpang," tegas Kiai Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato pada Sarasehan dan Pengukuhan hasil Kongres III di Masjid Kampus Institut KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).

Karena itu, menurut Kiai Ma’ruf Amin, Undang-Undang (UU) harus melarang dan jangan sampai mendapat legitimasi.

“Kalau pemerintah kan tinggal menjalankan (UU),” tegas mantan Rais Am Syuriah PBNU itu. Karena itu DPR – yang berwenang membuat UU - harus menolak.

“Minimal DPR (harus menolak),” kata Kiai Ma’ruf Amin yang juga mantan ketua MUI Pusat.

Bahkan Kiai Ma’ruf Amin mempersilakan pengurus datang ke Jakarta untuk menolak . “Pegunu datang semua. Bareng-bareng,” tegas kiai yang dikenal sebagai pakar ekonomi syariah itu.

Menjelang mengakhiri pidatonya, mengucapkan selamat pada Pengurus hasil Kongres III.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO